Ikan Hongkong Harga Rp 1 Juta Dijual Rp 40.000

Jumat 17-06-2016,15:05 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KUNINGAN - Sambas adalah satu-satunya petani ikan keramba di perairan Waduk Darma yang memelihara ikan mahal jenis salmon dari Hongkong yang dikenal dengan sebutan ikan young turut menjadi korban keganasan cuaca ekstrim tahun ini. Sejak kemarin ikan berukuran besar yang bisa dijual seharga Rp 255.000 per Kg tersebut mati mendadak hingga memaksa Sambas harus menjualnya dengan sangat murah, hanya Rp 10.000 per Kg.   \"Sejak kemarin banyak yang mati, total mencapai 2,8 ton. Barusan ada yang beratnya 4 kg terpaksa saya jual hanya Rp 40.000 kepada warga sekitar daripada dibuang dan mubazir,\" ujar Sambas kepada radarcirebon.com, Jumat (17/6).   Padahal, kata Sambas, ikan tersebut rencananya untuk dijual ekspor ke luar negeri seperti ke negara asalnya Hongkong atau Malaysia dan Singapura atau setidaknya restoran mewah di Jakarta. Harga jualnya pun otomatis cukup tinggi, antara Rp 235.000 hingga Rp 255.000 per Kg.   \"Rata-rata satu ekor ikan young milik saya saat ini beratnya antara 4-8 kg per ekor. Rencananya ikan ini akan saya jual nanti saat ukurannya sudah di atas 10 Kg per ekor, atau harganya di atas Rp 3 juta. Tapi malah mati sekarang,\" ungkap Sambas. Sambas menceritakan, awal mula keberadaan ikan tersebut di Waduk Darma sekitar empat tahun yang lalu dari seorang investor asal Cirebon. Dia datang dan menawarkan kerja sama untuk membesarkan bibit ikan dari Hongkong untuk dipelihara di salah satu keramba miliknya dengan sistem keuntungan bagi hasil. Namun baru dua tahun berjalan, investor tersebut menyatakan tak sanggup lagi membiayai sehingga pemeliharaan dilanjutkan oleh Sambas dengan modal sendiri.   Selama pemeliharan 2 tahun berjalan ini, Sambas mengaku sudah mengeluarkan modal untuk membeli pakan hingga Rp 100 juta lebih. Meski demikian, ikan tersebut belum  masuk umur untuk dijual karena menunggu hingga bobotnya mencapai 10 kg lebih atau harga per ekornya mencapai Rp 3 juta.   Bahkan, sudah ada seseorang yang siap membeli dalam jumlah banyak untuk disalurkan ke beberapa restoran mewah di Jakarta. Namun sayang, belum sepat transaksi tersebut dilakukan, ternyata ikan tersebut banyak yang mati.   \"Dia sanggup membeli Rp 235.000 per Kg untuk dijual lagi ke rumah makan di Jakarta. Sekarang hanya tersisa sekitar 80 ekor, mudah-mudahan masih bisa terselamatkan dan orang ini mau beli,\" harap Sambas dengan mata berkaca-kaca.   Musibah kematian ikan secara mendadak tersebut, diakui Sambas, merupakan yang terparah selama sejarah hidupnya menjalani usaha perikanan di Waduk Darma. Meski kejadian ikan mendadak karena cuaca ekstrim merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahun, namun biasanya tidak sampai menyerang ikan berukuran besar termasuk ikan young miliknya.   \"Biasanya hanya menyerang ikan ukuran konsumsi yang biasa di pasar. Namun kali ini menyerang ikan indukan yang berukuran besar termasuk ikan young milik saya yang biasanya kuat, kali ini ikut mati,\" keluh Sambas. (taufik)

Tags :
Kategori :

Terkait