Jangan Sampai Gagal Paham Soal Jihad

Sabtu 25-06-2016,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KRANGKENG – Ketua Yayasan Ponpes As-Syafiiyah Kedungwungu Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu Dr KH Adib Affandi, prihatin dengan masih banyaknya pihak yang gagal paham soal jihad. Menurutnya, jihad jangan hanya diidentikan dengan perang atau kekerasan, termasuk yang dilakukan oleh teroris selama ini. Dikatakan, meski Desa Kedungwungu sempat melejit namanya terkait teror bom Sarinah Jakarta, di mana salah seorang pelakunya merupakan warga Desa Kedungwungu, namun ia kembali menegaskan bahwa Ponpes As-Syafiiyah anti kekerasan dan tidak pernah mengajarkan kekerasan. “Kami di sini tidak pernah mengajarkan kekerasan. Kami juga selalu mengajarkan agar tidak mencaploki hak orang lain dan tidak mencuri (korupsi, Red),” tandas Adib, saat menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Politik,Hukum dan Keamanan Jend (Purn) TNI Luhut Panjaitan, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Jumat (24/6). Adib menambahkan, Ponpes As-Syafiiyah Kedungwungu sudah 50 tahun berdiri, dengan jumlah santri yang terus mengalami peningkatan. Meski demikian, kondisi bangunan pesantren masih cukup memprihatinkan dan membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Dalam kunjungan ke Ponpes As-Syafiiyah, Luhut Panjaitan juga sempat menyerahkan santunan kepada anak-anak santri, dengan didampingi oleh Kapolri dan Bupati Indramayu. Sementara Ketua Yayasan Dr KH Adib Affandi, juga sempat menyerahkan plakat sebagai kenang-kenangan kepada Menkopolhukkam dan Kapolri.(oet)    

Tags :
Kategori :

Terkait