KEJAKSAN - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H, harga daging semakin melonjak. Di sejumlah pasar tradisional, kenaikan harga daging sapi Rp140 ribu per kilogram. Sedangkan harga daging ayam kini menjadi Rp38 ribu per kilogram. Pedagang daging Pasar Kanoman, Fauzi mengatakan, kenaikan harga daging membuat para pembeli kaget. Sebab, selalu didengung-dengungkan dalam berita di media massa, bahwa harga daging akan diupayakan di bawah Rp100 ribu. \"Kita Ikuti harga pasaran saja. Kalau naik ya mau bagaimana lagi,\" ujar Fauzi, Senin (4/7). Diungkapkan Fauzi, kenaikan harga dipicu meningkatkan permintaan pembeli. Tidak hanya itu, sejumlah jagal maupun rumah potong hewan (RPH) memiliki keterbatasan stok. Mau tidak mau dua faktor ini membuat harga daging terkerek naik. Hanya selang semalam harga daging sapi terdongkrak naik dari Rp120 ribu menjadi Rp140 ribu. Bahkan tidak menutup kemungkinan, harga daging masih akan naik bila stok dan permintaan masih tidak berimbang. Meksi harga naik, namun Fauzi juga mengeluhkan minimnya stok yang bisa didapat. Biasanya ia menjual daging sapi hingga 100 kilogram per hari. Namun beberapa hari belakangan ini hanya 50 kilogram. \"Rebutan stoknya, tapi alhamdulillah karena ludes terjual,” ucapnya. Selain pasokan daging sapi yang terbatas, kenaikan harga juga dipicu aksi ambil untung oleh pengelola RPH dan pedagang sendiri saat mendekati lebaran. \"Ya itu sudah l lumrah, kan mrema lebaran,\" tuturnya. Sementara itu, pedagang daging ayam, Yumenah menyampaikan, pergerakan harga daging ayam juga terbilang cepat. Pekan lalu, harga daging ayam hanya Rp28ribu/kg, kemudian bergerak naik menjadi Rp32 ribu dan terakhir Rp38 ribu. Harga naik sudah umum, tapi karena ayam salah satu menu wajib ya alhamdulillah masih banyak yang beli,\" tuturnya. Kenaikan harga ini, lanjutnya, akan terus terjadi hingga Idul Fitri. Biasanya harga baru normal di H+3 Idul Fitri. Sebab, usai Idul Fitri biasanya warga masih memiliki stok cukup di rumah dan jarang berbelanja ke pasar. (via)
Kategori :