SUMBER - Selama arus mudik-balik lebaran, diperkirakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cirebon dari sektor pajak pariwisata dan reklame meningkat. Kepala Bidang Penggalian dan Pengendalian Pajak pada Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Cirebon, Drs Tata Sunirta MSi mengatakan, selama arus mudik dan libur Idul Fitri, sangat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pengunjung ke rumah makan, tempat wisata dan hotel. Hal ini yang membuat PAD dari sektor pariwisata mengalami kenaikan. \"Saat mudik, banyak pengunjung yang mampir ke rumah makan dari luar kota. Bahkan ada juga yang menginap, atau berlibur ke tempat-tempat wisata,\" ungkapnya kepada Radar, Sabtu (9/7). Saat arus mudik tersebut, sebut Tata, ada peningkatan PAD sekitar 10 persen dari biasanya. Penambahan PAD saat arus mudik juga disumbangkan dari sektor pajak reklame. Menurut Tata, banyaknya perusahaan yang memasang iklan reklame di jalur pantura menambah peningkatan pemasukan PAD. Saat arus mudik, peningkatan pajak reklame sangat terasa karena hampir setiap jalur pantura terpampang reklame, baik berupa spanduk, umbul-umbul dan lainnya. Pemasangan reklame sendiri terkena pajak sebesar 25 persen dari ukuran reklame yang dipasang. Selain pajak reklame, peningkatan PAD juga didapatkan dari pajak parkir. Pihaknya akan terus melakukan upaya optimalisasi pajak daerah agar bisa mencapai target. Dia mengatakan bahwa selama ini, pajak pariwisata memiliki sumbangsih yang besar terhadap PAD Kabupaten Cirebon. Untuk optimalisasi PAD, khususnya di beberapa rumah makan, pihaknya memasang cash register di mesin kasir rumah makan. Hal ini sebagai alat kontrol untuk menghitung pajak sesuai dengan omzet rumah makan. \"Jadi, penghitungannya tidak hanya self assesment, tapi juga kita lakukan dengan cash register untuk mengontrol berapa pendapatan rumah makan saat hari lebaran dan liburan. Sementara ini kita sudah terapkan di beberapa titik. Ke depan mudah-mudahan bisa diterapkan oleh seluruh rumah makan,\" ungkapnya. (jml)
Kategori :