Ada 16 Orang Meninggal Saat Arus Mudik

Rabu 13-07-2016,20:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KESAMBI – Korban Kecelakaan Lalu Lintas (KKL) selama musim mudik dan arus balik Idul Fitri, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu indikatornya jumlah pasien yang dirawat di RSUD Gunung Jati Cirebon. Setidaknya, 16 orang meninggal selama mudik lebaran. Jumlah korban meninggal ini berdasarkan klaim yang dibayarkan Jasa Raharja Cirebon. Penanggungjawab Pelayanan Jasa Raharja Cirebon, Nunung Nur Achya mengatakan, Jasa Raharja sudah merampungkan klaim pembayaran untuk 16 orang yang meninggal dunia di wilayah kerja Jasa Raharja Cirebon. Meliputi Kota/Kabupaten Cirebon, Majalengka dan Kuningan. Selain memberikan klaim korban meninggal dunia, adapula korban kecelakaan lalu lintas selama mudik dan arus balik yang telah diberikan klaim. “Ada 52 korban luka-luka yang masuk ke Jasa Raharja Cirebon. Masih mungkin bertambah. Karena data dari seluruh rumah sakit di wilayah III Cirebon kecuali Indramayu, belum masuk semua,” terang Nunung, kepada Radar, Rabu (13/7). Petugas Klaim RS Ciremai, Endang Mayhudaya menambahkan, sepanjang kurun waktu musim mudik lebaran dan arusk balik pada 1-10 Juli 2016, hanya ada lima KKL karena kecelakaan tunggal maupun tabrakan. Adapula anggota pramuka yang sedang bertugas membantu mengatur lalu lintas mudik di wilayah Sunyaragi, tertabrak pemudik. “Banyak dilarikan ke RSUD Gunung Jati. Dalam data kami, hanya ada lima kejadian KKL yang dirawat di RS Ciremai,” ucapnya. Selama musim mudik dan arus balik lebaran, RS Ciremai telah mempersiapkan diri dalam membantu merawat KKL. Sedangkan, Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon, drg H Heru Purwanto MARS mengatakan, jumlah KKL selama 1-10 Juli 2016 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data, ada 59 korban kecelakaan lalu lintas di tahun ini. Tahun 2015 lalu, jumlah KKL mencapai 42 orang. “Itu pembanding sama-sama selama musim mudik dan arus balik lebaran Idul Fitri,” jelasnya. Korban kecelakaan didominasi tabrakan antar motor di berbagai daerah Kota/Kabupaten Cirebon dan sekitarnya. Dari 59 korban kecelakaan lalu lintas selama musim mudik lebaran tersebut, 18 diantaranya masih dirawat intensif. Sedangkan 17 diantaranya di bangsal bedah, satu orang masuk ruang inklusif HCU. Sedangkan, 41 pasien KKL lainnya diperbolehkan pulang ke tempat tujuan masing-masing. Heru menerangkan, korban kecelakaan lalu lintas tidak hanya 59 orang itu. Ada tiga korban lainnya yang meninggal dunia karena tertabrak bus, antar motor dan kecelakaan tunggal. “Kami sudah berupaya maksimal, tetapi nyawanya tidak tertolong,” tukasnya. Sebagai rumah sakit rujukan Jawa Barat, RSUD Gunung Jati melayani KKL dari berbagai latar belakang. Termasuk, peserta BPJS Kesehatan maupun bukan.  Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Cirebon, Deded Chandra SE MAk mengungkapkan, rekap pendataan sedang dilakukan dengan seluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Hal ini terkait peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas selama musim mudik dan arus balik. Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta JKN yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas selama musim mudik dan arus balik, BPJS Kesehatan menjalin sinergitas dengan instansi terkait lainnya. Seperti Jasa Raharja, Kepolisian dan Dinas Kesehatan dan rumah sakit. “Ada kebijakan khusus untuk pelayanan peserta JKN selama mudik H-7 dan arus balik H+7,” ucapnya. (ysf)  

Tags :
Kategori :

Terkait