INDRAMAYU – Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Karangsong Kecamatan/Kabupaten Indramayu kembali menggelar pesta laut Nadran. Acara dibuka oleh Ketua KPL Mina Sumitra Ono Surono ST. Pembukaan ditandai dengan pelepasan arak-arakan “Maron” (miniatur perahu, yang didalamnya berisi kepala kerbau dan sesaji lainnya), dari KPL Mina Sumitra ke tempat pelelangan ikan (TPI) Karangsong. Selanjutnya ribuan warga menaiki sejumlah kapal menuju tengah laut, guna mengikuti prosesi melepas maron ke tengah laut. Ketua KPL Mina Sumitra Ono Surono menjelaskan, nadran berasal dari kata nazar, yang merupakan perwujudan rasa syukur nelayan kepada Allah SWT. Karena selama ini nelayan selalu diberi rezeki dan keselamatan saat bekerja di laut. \"Ini juga bentuk permohonan para nelayan kepada Allah SWT untuk selalu diberi rezeki dan keselamatan,\" tutur Ono. Ono menambahkan, saat ini perkembangan di bidang perikanan tangkap sangat pesat. Karenanya, dibutuhkan persiapan yang lebih matang dari nelayan, terutama nahkoda dan anak buah kapal (ABK). Dikatakan, para nahkoda dan ABK tak hanya menghadapi keganasan gelombang dan angin di laut. Namun, harus pula menghadapi gangguan keamanan di laut. Nadran nelayan itu selama ini rutin diadakan oleh KPL Mina Sumitra dua tahun sekali. Namun, adapula nadran rutin tahunan yang dilakukan setahun sekali oleh nelayan lainnya. Ketua Panitia Nadran Nelayan Karangsong 2016, H Tawajud mengaku bersyukur masih bisa melaksanakan Nadran Nelayan 2016. Rangkaian acara nadran itu telah dimulai dengan acara halal bihalal dan pengajian nelayan pada Senin (11/7). Selain itu juga banyak kegiatan lainnya, seperti Makan Gombyang Bersama dengan 2016 peserta, Olimpiade Nelayan, pagelaran wayang kulit, pertunjukan Orkes Melayu Palapa, dan yang lainnya.(oet)
Nadran Berasal dari Kata Nazar, Bentuk Rasa Syukur
Kamis 14-07-2016,18:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :