Film Kartini, Tak Mau Lama-lama Riset

Jumat 15-07-2016,21:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA – Riset menjadi bagian penting dalam proses pembuatan film biopic. Namun, alih-alih mengumpulkan data selengkap-lengkapnya, sutradara Hanung Bramantyo justru memutuskan menghentikan riset film Kartini yang sedang digarapnya itu. Hanung menjelaskan, jika diteruskan, hal tersebut akan mengakibatkan proses produksi film itu tidak akan berjalan. Setiap ada penemuan fakta baru, skenario diubah. Jika hal tersebut terus dibiarkan, rilis film yang sudah molor dari rencana awal tersebut bisa makin molor. “Itulah asyiknya membuat film biopic, selalu berubah-ubah. Mau tayang Desember (2016), mundur jadi April (2017). Padahal, teman-teman festival berharap Oktober bisa skrining di Busan. Tapi, saya belum berani, ingin menikmati prosesnya,” jelas Hanung pada konferensi pers film Kartini di Djakarta Theater kemarin (14/7). Selain banyaknya penemuan data dan fakta baru, Hanung menuturkan bahwa molornya film Kartini disebabkan beberapa faktor lain. Dian Sastrowardoyo yang berperan sebagai Kartini, salah satunya. Dian harus menyelesaikan film Ada Apa dengan Cinta (AADC) 2 terlebih dulu. ”Tadinya mau syuting 2015, terbentur Dian. Kita ingin syuting Mei setelah Rudy (Habibie), tapi ada data baru. Jadinya mundur,” ungkap Hanung. Pemeran Kartini, Dian Sastrowardoyo, juga merasa terhormat bisa memerankan Kartini. Dia melakukan sejumlah persiapan. Dengan keterbatasan waktu dan sumber data. Dian merasa beruntung bisa membaca cukup banyak literatur tentang Kartini. Antara lain, Panggil Aku Kartini karya Pramoedya Ananta Toer, Gelap Terang Hidup Kartini karya tim penulis Tempo, dan beberapa lainnya. “Ada juga buklet kecil Pikiran-Pikiran Kartini. Itu quote-quote Kartini yang sangat powerful,” tuturnya. Untuk lebih mendalami perannya, Dian nyekar ke makam Kartini di Rembang. Ibu dua anak itu juga mengunjungi rumah suami Kartini, kamar tidur, tempat melahirkan, hingga tempat Kartini mengembuskan napas terakhir. Dia juga pergi ke Jepara untuk melihat langsung rumah dan kamar pingitan Kartini sekaligus bersilaturahmi dengan pemerintah daerah setempat. ”Saya deg-degan luar biasa. Saya coba tenang menjalankan sebaik-baiknya,” ucapnya. Selain Dian, film itu dibintangi Acha Septriasa (Roekmini, adik Kartini), Ayushita (Kardina, adik Kartini), Adinia Wirasti (Sulastri, kakak Kartini), Deddy Sutomo (Bupati Jepara, ayah Kartini), Djenar Maesa Ayu (ibu tiri Kartini), Denny Sumargo (Raden Mas Slamet Sostroningrat, kakak tertua Kartini), Reza Rahadian (Raden Mas Panji Sosrokartono, kakak Kartini), Nova Eliza (Ngasirah muda), Christine Hakim (Ngasirah tua), dan Hans de Krakter (Tuan Ovinsur).  (and/c20/ayi)

Tags :
Kategori :

Terkait