SUKRA– Ratusan petani dari sejumlah desa di Kecamatan Sukra beramai-ramai mendatangi objek vital Stasiun Pengumpul (SP) bahan bakar PT Pertamina EP 3 Jatibarang Field di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Sabtu (23/7). Mereka menuntut PT Pertamina untuk bertanggungjawab terhadap dampak lingkungan, khususnya bagi areal persawahan di sekitar stasiun pengumpul bahan bakar dan lokasi pengeboran. Koordinator aksi petani, Abbas, mengatakan, keberadaan sejumlah lokasi objek vital PT Pertamina menimbulkan persoalan bagi petani. Menurutnya, setelah adanya obyek vital itu, populasi binatang tikus bertambah banyak. Mengingat jalan dan lokasi obyek vital Pertamina tersebut kini menjadi sarang tikus. “Banyaknya sarang tikus membuat petani resah. Karena hama tikus menyerang tanaman padi, dan itu terjadi di setiap musim tanam. Akibatnya, petani merugi. Sayangnya, PT Pertamina tidak peduli terhadap kondisi seperti ini. PT Pertamina terkesan diam dan tidak mau bertanggung jawab, meskipun masalah ini dampak dari adanya lokasi pengeboran dan stasiun pengumpul,” ujarnya. Bahkan, lanjut Abbas, PT Pertamina diam saja saat diminta bantuan untuk kegiatan gropyokan tikus. Karena kesal, petani kemudian mendatangi SP PT Pertamina EP 3 Jatibarang Field di Desa Karanglayung untuk menemui pimpinan. Namun, petani hanya ditemui salah seorang Satpam, karena pimpinan SP bahan bakar mentah tersebut tidak berada di tempat. “Pimpinan kami tidak ada, karena ini hari Sabtu, mereka pada pulang. Aspirasi bapak, nanti akan saya sampaikan ke pimpinan kami,” ujar Rudi, sekuriti. Setelah mendapat penjelasan dari Satpam tersebut, para petani membubarkan diri. Menurut Abbas, para petani akan kembali mendatangi obyek vital tersebut Selasa (25/7) depan. “Jika Senin (hari ini, red) Pertamina tidak mau bertemu dengan kami, maka Selasa kami akan kembali mendatangi lokasi itu. Semua petani di Kecamatan Sukra akan kami kerahkan,” ancamnya. (kom)
Tikus Makin Banyak, Petani Sukra Protes Pertamina
Senin 25-07-2016,12:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :