SUMEDANG - Sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di tempat relokasi Blok Panyiriban dan Blok Cilimus, Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede keluhkan sulitnya mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan air, warga yang merupakan pindahan dari Desa Leuwihideung Kecamatan Darmaraja dan Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede terpaksa mengandalkan air hujan. Salah seorang warga Blok Cilimus, Engkos (45) menyebutkan, kesulitan air dialami sejak warga pindah sekitar delapan bulan lalu dari tempat asal. Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan air warga harus mengambil dari sumber mata air yang letaknya berjarak sampai 1 km.”Untuk minum terpaksa membeli air galonan,\" ujar dia kemarin. Kesulitan air tersebut sangatlah menghambat mobilitas warga. Karena sulitnya mendapat air, tak sedikit warga yang mengalami stres. \"Kami sudah merasakan ini selama delapan bulan. Mau mandi saja susah harus jalan kira-kira satu kilo. Wajar juga kalau stres,\" ungkap Engkos. Diakuinya, upaya warga untuk memenuhi kebutuhan air juga dilakukan dengan menampung air hujan di torn yang warga beli. Dengan itu, warga lebih berharap hujan terus turun agar torn bisa penuh terisi air hujan. Sebelumnya, memang telah ada upaya dari pihak provinsi untuk mengatasi kesulitan air tersebut dengan membangun bak penampung air. Namun karena sumber airnya tidak ada, bak penampung jadi sia-sia. \"Kalau ngebor airnya dalam, mau ngulur juga jauh. Mungkin butuh biaya besar untuk membuat sumur bor atau mengulur air dari sumber mata air,\" tuturnya. Selain itu, masih ada beberapa titik kawasan relokasi yang kesulitan air, seperti di hakulah, relokasi Desa Paku alam, Kecamatan Darmaraja dan kampung baru, di Kecamatan Wado. Namun saat ini titik-titik tersebut sudah ada tindakan untuk pembuatan pamsimas dan yang lainnya. (eri)
Kasihan, Warga Relokasi Jatigede Kesulitan Air Bersih
Kamis 28-07-2016,14:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :