CIREBON - Nokia sempat merajai pasar gadget, namun kini sudah diakuisisi Microsoft. Semakin banyak pabrikan smartphone yang turun berteknologi android, brand asal Finlandia inipun turut meredup. Tapi jangan salah, peminatnya masih tetap ada walau tak sebanyak dulu. “Penjualannya masih ada, produknya juga beberapa di antaranya merupakan keluaran baru,” ujar Sales Counter Sentra Ponsel, Fahmi. Apa perbedaan Nokia dulu dan sekarang? Fahmi menjawab dari sisi penjualan tentu berbeda. Minat beli konsumen pun bergeser seiring bayaknya pilihan smartphone android. Saat ini, sebagian besar penjualan Nokia didominasi tipe-tipe standar untuk kebutuhan SMS, telepon dan internet. Menurut Fahmi, Nokia masih jadi pilihan, karena dinilai awet bahkan tahan banting. “Kalau tipe Lumia nggak terlalu banyak penjualannya, konsumen masih lebih pilih android,” terangnya pada Radar, Rabu (27/7). Tipe standar Nokia yang paling banyak dicari, antara lain Nokia 105, Nokia 222, 230, 130 dan Nokia 215 dengan harga di bawah Rp1 juta. Untuk sekadar telepon dan SMS tipe-tipe tersebut lebih simpel dan awet konsumsi batere, bandingkan dengan android yang tentu akan lebih boros batere jika digunakan untuk melakukan panggilan dalam waktu yang cukup lama. Belum lama ini, kata Fahmi, Nokia juga memasarkan tipe 230 dengan harga Rp750 ribu. Dengan desain jadul khas Nokia, tipe 230 memiliki kamera dan flash di depan dan belakang dengan resolusi 2 MP. Meski belum mendukung jaringan 3G apalagi 4G, Nokia 230 bisa menjadi pilihan tepat kebutuhan inti seluler yakni telepon dan SMS. Bisa juga browsing dengan kecepatan standar. “Nokia 230 bisa jadi obat kangen konsumen yang dulu pakai Nokia dan sekarang ingin pakai lagi,” kata Fahmi. Fitur lainnya meliputi bluetooth versi 3.0, A2DP dan port microUSB versi 1.1 untuk transfer data. Pengguna juga bis menambah memori eksternal microSD maksimal 32 GB serta kapasitas batere 1200 mAh. Untuk akses internet Nokia 230 menghadirkannya lewat aplikasi Opera Mini, Bing dan juga MSN Weather. (tta)
Kategori :