Istri Gubernur Terima Penghargaan Peduli Perlindungan Anak

Kamis 28-07-2016,17:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

JAKARTA –’’Beri kami ruang, beri kami pendidikan, beri kami kasih sayang.’’ Tiga permintaan itu terdengar dari Ilham, komandan Polisi Cilik Bekasi Kota (PCB) saat menutup aksi baris-berbaris, pada pembukaan Anugerah Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak (KPAI) 2016, di Studio Net TV Jakarta, kemarin (27/7). Pada momen anugerah tahunan KPAI itu, warga Jawa Barat (Jabar) boleh berbangga. Betapa tidak, tokoh perempuan Jabar Dr Hj Netty Prasetyani MSi menerima penghargaan bersama 12 figur dan lembaga lainnya. Nama Netty di antaranya bersanding dengan mantan menteri Hayono Suyono, yang hingga kini hidupnya konsern pada persoalan pembinaan keluarga. Netty menerima penghargaan sebagai ’Tokoh Peduli Perlindungan Anak’. Sosok yang aktif memberi perlindungan khusus anak dan perempuan melalui pencegahan child trafficking, atau perdagangan anak. Ketua KPAI Dr Asrorun Ni\'am Sholeh menjelaskan, penghargaan diberikan kepada Netty karena langkah-langkahnya serius mencegah dan menangani child trafficking atau perdagangan anak di Jabar. Dikenal sebagai figur yang mau turun langsung dan persuasif dalam menangani kasus-kasus tersebut. Piawai mengadvokasi, termasuk dalam kasus hukum yang terkait dengan perdangan anak dan perempuan. Belum lagi peran lain, Netty sebagai Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Anak dan Perempuan (P2TP2A) Jabar, ketua TP PKK Jabar, dan istri Gubernur Jabar Dr H Ahmad Heryawan Lc MSi. Karena itu, tidak heran jika P2TP2A Jabar responsif dan produktif menangani kasus kekerasan anak dan perempuan. “Langkah Netty perlu dikabarkan dan duplikasi agar jadi contoh bagi daerah lain. Bahwa seorang istri gubernur itu tidak sekadar mendampingi (suami). Tapi, turun langsung ke masyarakat,” papar dia kepada wartawan usai pemberian anugerah. Kemudian, kata Asrorun, Netty merupakan insan penuh gagasan, smart dan teroperasionalisasi. Tidak banyak sosok seperti itu, sehingga perlu dikabarkan kepada masyarakat luas. Perlu didorong aksinya agar semakin membawa manfaat. Kiprahnya terasa sebagai bentuk partisipasi nyata dari pengarusutamaan gender. Menurut dia, penganugerahan dari KPAI sebagai salah satu bentuk implementasi, pengawasan dan pemantauan penyelengaraan perlindungan anak. Mengapresiasi terobosan yang dilakukan individu, pemernintah, dunia usaha maupun masyarakat. Diberikan dengan tiga kriteria. Pertama, programnya unik. Kedua, program bersifat terobosan masif. Ketiga, programnya luas dan menjangkau jagka panjang. ’’Penghargaan ini diharapkan bisa menjadi trigger dan teladan dalam mengoptimalkan fungsi dan tanggung jawab perlindungan anak di tanah air,’’ terang dia. Ketua P2TP2A Jabar Dr Hj Netty Prasetyani menyampaikan, terima kasih atas kepercayaan yang telah diterima dari KPAI. Bermula dari menjadi nominator. Lalu, berlanjut ke penerima penghargaan. Sebagai sebuah hasil dari kerja bersama berbagai komponen di Jabar dalam penanganan perdagangan manusia. Pemprov Jabar bersama masyarakat telah kerja keras dan bersinergi baik melindungi anak-anak Jabar. ’’Saya dedikasikan penghargaan ini untuk rakyat Jawa Barat,’’ jelas dia usai menerima awards. Netty juga mengapresiasi langkah KPAI karena telah memberi penghargaan kepada individu maupun lembaga dalam meyakinkan upaya perlindungan anak. Sebab, hal ini bisa memotivasi dan memberi semangat bagi banyak pihak. Bersinergi mengupayakan berbagai program dalam melindungi anak dan perempuan dari kekerasan. Baik dalam skala kecil, keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Bagi Netty, menjadi ibu enam anak dan memegang peran dalam sejumlah posisi di masyarakat, membuatnya tidak pernah kehilangan semangat berpikir keras. Melakukan berbagai terobosan bagi Jabar dalam perlindungan anak dan perempuan. Sebab, kekerasan terhadap hal tersebut merupakan extraordinary. Oleh karena itu, penanganannya pun perlu langkah inovatif. Seperti yang baru saja dilakukan dalam deklarasi Jabar Tolak Kekerasan di dunia pendidikan, untuk mewujudkan sekolah ramah anak. ’’Dengan demikian harapannya kita bisa menghadirkan generasi anak unggul dan berkualitas. Insya Allah terwujud,’’ ucap dia didampingi Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Jabar Dr Ir Dewi Sartika, dan Kabag Humas Pemprov Jabar Ade Sukalsah. Netty merasa, penghargaan yang diterima bukan beban, melainkan tanggung jawab moral untuk mendorong masyarakat, memantapkan langkah pemerintah dalam melindungi anak. Terwujud dalam makin banyaknya kelompok yang bisa menyandingkan Jabar sebagai provinsi ramah, layak dan aman.  (hen/rie)  

Tags :
Kategori :

Terkait