TARI sudah menjadi bagian hidup Desyntia Inten Dwi Lestari . Baginya, hobi menari adalah sebuah anugerah. Sebab dalam seni tari dirinya menemukan berbagai hal. \"Apalagi tari tradisional. Pasti ada makna yang terkandung di dalamnya,\" ujar Intan . Menari tradisional sudah menjadi hobi Desyntia saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Meski hanya belajar secara otodidak, gadis cantik 20 tahun ini jago berbagai tarian tradisional, diantaranya tari Jaipong, Tari Kijang, hingga Tari Merak. \"Sekarang lagi belajar tari kolosal bareng temen di kampus. Saya bertekad melestarikan tari tradisional dan mengajarkan ke anak cucu saya nanti,\" ujar mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Cirebon itu. Tak hanya jago tari tradisional, prestasi Desyntia ternyata juga merembet ke dunia model. Tercatat, sejumlah prestasi pernah dia ukir di jagad modeling. Diantaranya pada tahun 2012, Desyntia meraih juara 3 modeling photo award Aini. Kemudian di tahun yang sama, ia juga mendapatkan juara berbakat Putri Lomba Lagu Indonesia Populer Se-Ciayumajakuning. Pada 2014, ia juara harapan kedua lomba Putra Putri Batik se-Ciayumajakuning dan masuk dalam Top 12 Mojang Jajaka Kabupaten Kuningan. Lalu di tahun 2015, Desyntia menjadi duta kampus Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Cirebon dan prestasi baru di tahun 2016 menjadi Runner Up Azzura Models Kuningan. \"Alhamdulillah sampai sekarang masih aktif di kampus dan modeling. Latihan nari juga tetep jalan,\" ungkapnya. (mik)
Hobi Menari Itu Sebuah Anugerah
Jumat 29-07-2016,17:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :