18 Sungai di Kabupaten Cirebon Tercemar, 7 Rusak Berat

Jumat 29-07-2016,18:45 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

GUNUNGJATI - Ada 150 sungai di Jawa Barat dalam kondisi tercemar. Termasuk di antaranya 18 sungai yang berada di Kabupaten Cirebon. \"Tujuh di antaranya juga masuk dalam kategori tercemar berat,\" ujar Penggiat Komunitas Sungai, Dedi Majmoe kepada Radar Cirebon, kemarin (28/7). Dia menyebut, Kabupaten Cirebon memiliki garis pantai sepanjang 54 kilometer. Menurutnya, antara sungai dan pesisir pantai memiliki satu kesatuan yang utuh, karena berada dalam satu ekosistem. Hal ini menjadi tugas seluruh elemen masyarakat untuk menggalakkan kembali kepedulian terhadap lingkungan, terutama sungai. Karena sungai merupakan nadi kehidupan. \"Ini tugas kita bersama, kebijakan pemerintah memang sudah bagus. Tapi perlu didongkrak oleh peran-peran komunitas masyarakat dan tidak bisa melangkah sendiri-sendiri,\" tukasnya. Kondisi kritisnya sungai yang berada di Jawa Barat ini, juga melahirkan kegiatan Kongres Sungai Jawa Barat yang bakal digelar 6-7 Agustus mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan Kongres Sungai Indonesia, 20-24 Agustus. Menurutnya, penyebab kerusakan sungai sangat kompleks. Disebabkan oleh aktivitas manusia juga industri, seperti limbah industri, limbah domestik, dan limbah B3. \"Limbah B3 ini bukan hanya sampah tapi juga polutan,\" ujarnya. Di Kabupaten Cirebon, adanya aktivtas industri yang memproduksi polutan sangat membahayakan bagi keberlangusngan flora dan fauna. \"Ini ancaman berat sekali terutama limbah-limbah polutan,\" sebutnya. Namun, hal ini sudah terlanjur terjadi. Maka dari itu pihaknya bergerak untuk memperbanyak kawasan-kawasan mangrove sebagai upaya untuk mereduksi adanya polutan-polutan tersebut. \"Bicara mangrove, kita juga bicara burung, dan juga menyelematkan flora dan fauna yang lainnya. Fauna kita sudah banyak yang hilang seperti buaya muara. Maka dari itu kita rintis untuk menggalakan kembali kepedulian terhadap sungai-sungai di sekitar kita,\" jelasnya. Dia juga menyebutkan kawasan mangrove yang masih bertahan di Kabupaten Cirebon menyisakan 10 persen saja. Lebih jauh, pencemaran sungai tidak hanya terjadi di daerah pesisir. Akan tetapi juga sudah berada di sungai bagian tengah dan juga hulu sungai. Kerusakan sungai yang terjadi di hulu akibat adanya penebangan hutan yang menyebabkan longsor. Tak hanya itu, jumlah mata air pun semakin berkurang. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait