JAKARTA – Arahan Menpar Arief Yahya untuk memancing di kolam penuh ikan Singapura, dipraktikkan menjelang Sail Karimata 2016 nanti. Singapore adalah negra yang dekat, akses mudah, biaya murah dan bisa menjadi komplementer bagi wisman yang ke Indonesia. Dipimpin oleh Penasehat Menteri Pariwisata di sector bahari, Indroyono Soesilo bersama tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Bahari Laksamana Marsetyo dan Aji Sularso, serta Head of Concelor KBRI Singapore Ridwan, mereka mengadakan gathering.
Kegiatannya adalah Sail Karimata 2016 Pre-event Gathering di Singapura dalam rangka mempromosikan Kegiatan Festival Wisata Bahari Kepulauan Riau (Kepri) 2016, Jumat (29/7), kemarin. Karena itu tim dari Lantamal Kepri dan Dinas Pariwisata Kepri pun turut hadir pre event promosi itu.
”Kami melakukan pemaparan mengenai Kegiatan Festival Bahari Kepri yang dimulai dar tanggal 25 Oktober dan puncaknya pada tanggal 29 Oktober. termasuk untuk kegiatan sailing yang menjadi daya tarik dari event ini, kami akan memberikan yang terbaik untuk acara ini,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Afrika Kemenpar, Rizki Handayan, Sabtu (30/7).
Kegiatan Sail Karimata 2016 Pre-event Gathering dilaksanakan di Raffles Marina Singapore yang langsung dipimpin oleh Penasihat ahli Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo, Laksamana Marsetyo dan Aji Sularso dan lainnya. ”Kegiatan direct promotion ini dihadiri sekitar 40 yachter, sailor, boater dan pengelola Marina yang ada di Singapura, tentu saja ini semua bertujuan untuk mengundang para yachter untuk berpartisipasi pada Sail Karimata yang akan dilaksanakan di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau pada 29 Oktober 2016 mendatang,” kata wanita jebolan ITB Bandung itu.
Lebih lanjut wanita berhijab itu menambahkan, diharapkan nantinya dengan suksesnya kegiatan Sail Karimata 2016 ini, maka akan memperkuat destinasi Kepri sebagai pintu gerbang Pariwisata Bahari Indonesia, serta dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat pesisir dan usaha pariwisata sekitar sehingga memberikan dampak positif secara ekonomi kepada masyarakat sekitar.
”Jadi rangkaian pertemuan ini merupakan bagian dari Sail Karimata 2016, yang memperkenalkan budaya dan destinasi bahari Indonesia, meningkatkan kunjungan wisatawan bahari, sekaligus sebagai upaya pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini sebesar 12 juta wisman,” ujar Rizki.
Kegiatan Sail Selat Karimata 2016 sendiri memasuki tahun ke delapan sejak digelar 2009 lalu. Rangkaian acara Sail Selat Karimata mempunyai agenda empat kegiatan utama. Pertama, seminar nasional tentang kemaritiman di Jambi pada 25 Agustus 2016. Kedua, puncak acara di Kabupaten Kayong Utara, Kalbar pada 15 Oktober. Ketiga, Festival Belitung pada 22 Oktober 2016 dan keempat Festival Bahari Kepri pada 29 Oktober 2016.
Sail Selat Karimata 2016 ditargetkan dapat dikunjungi oleh 15.000 wisatawan, 5.000 diantaranya wisatawan mancanegara melalui kapal-kapal wisata internasional, mayoritas berasal dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tak hanya para yachter, Sail Karimata juga menargetkan peningkatan kunjungan para penyelam (diver) lokal dan internasional ke kawasan tersebut. Untuk mencapai target kedatangan tersebut, diperlukan strategi marketing yang efektif, khususnya di ketiga negara tersebut, salah satunya adalah melalui roadshow ke berbagai Marina.
Menurut Arief Yahya, bekerjasama dengan Singapura sebagai two countries one destination di yacht cukup strategis. Setiap tahun para sailers dengan perahu pesiar itu, ada ribuan, yang hanya lewat saja di perairan Indonesia. Mereka dari Perth Australia ke Singapura, dan tidak mampir ke perairan Indonesia yang indah. “Inilah yang harus dicari terobosan marketingnya. Sail Karimata 2016 diharapkan bisa menjadi momentum yang baik untuk promosi deregulasi CAIT untuk yacthers di Indonesia,” kata Arief Yahya.(*)