Feri Tenggelam, 100 Hilang, 38 Tewas

Jumat 20-07-2012,01:34 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

ZANZIBAR – Kecelakaan feri penumpang di Samudera India pada Rabu sore lalu (18/7) waktu setempat atau Rabu tengah malam WIB membawa duka bagi warga Kepulauan Zanzibar dan Tanzania. Pemerintah menyatakan bahwa tipis harapan untuk menemukan korban selamat tragedi di wilayah semi-otonom Tanzania tersebut. Padahal, lebih dari 100 penumpang dilaporkan masih hilang. Hingga kemarin (19/7) tim penyelamat baru menemukan 38 jenazah di antara total lebih dari 290 penumpang dan kru. ’’Operasi pencarian korban masih berlanjut. Tetapi, amat kecil kemungkinan menemukan korban selamat. Feri itu sudah benar-benar tenggelam,’’ kata Mohamed Mhina, jubir kepolisian Zanzibar. Terkait insiden itu, Presiden Tanzania Jakaya Kikwete Zanzibar mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Feri sarat penumpang tersebut meninggalkan Kota Dar es Salaam, Tanzania, Rabu siang (18/7). Feri yang di dalammnya terdapat sekitar 30 anak-anak itu bertolak menuju Pulau Unguja, Zanzibar. Selain menemukan 38 mayat, termasuk dua jasad warga Eropa, petugas berhasil mengevakuasi sekitar 140 penumpang dalam keadaan selamat. ’’Tragedi ini adalah duka bagi kami semua. Kami turut merasakan kehilangan dan penderitaan para korban,’’ ujar Presiden Jakaya Kikwete. Dia berharap para kerabat dan keluarga korban bisa menghadapi tragedi tersebut dengan tabah. Sejauh ini, faktor cuaca diduga sebagai penyebab utama terbalik dan tenggelamnya feri tersebut. Zanzibar, yang tercatat sebagai salah satu situs warisan budaya UNESCO, merupakan tujuan wisata favorit turis mancanegara. Deretan pantai berpasir putih di kepulauan itu dikenal luas di seluruh dunia. Karena itu, kawasan yang masuk wilayah Tanzania itu selalu ramai wisatawan lokal maupun mancanegara. Sayangnya, arus wisatawan yang cukup deras itu tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana memadai. Salah satunya adalah sarana transportasi. September tahun lalu, lebih dari 200 penumpang tewas saat feri terbalik di sekitar kepulauan tersebut. Tragedi yang melibatkan kapal Spice Islander itu tercatat sebagai insiden terburuk sepanjang sejarah Afrika. (AP/AFP/hep/dwi)

Tags :
Kategori :

Terkait