Timnas Argentina, Misi Pertama: Batalkan Pensiun Messi

Kamis 04-08-2016,16:54 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

BUENOS AIRES – Semua tahu kalau sepak bola Argentina tanpa Lionel Messi kehilangan lebih dari kekuatannya. Karena itu, siapapun arsitek Argentina harus bisa mendapatkan hati bintang Barcelona itu. Seperti diberitakan ESPN kemarin (3/8), usai Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengumumkan Edgardo Bauza sebagai pelatih barunya Selasa (2/8) lalu, maka tugas perdana Bauza : membujuk Messi kembali bergabung. Messi plus sejumlah pemain kunci Argentina Sergio Kun Aguero, Gonzalo Higuain, Javier Mascherano, dan Angel Di Maria sedih tak terperi. Dalam dua tahun beruntun di ajang Copa America, La Albiceleste, julukan Argentina, selalu kalah di final. Dan yang makin menjengkelkan Argentina selalu kalah oleh Cile. “Saya optimis tentang Messi. Saya berharap setelah mengobrol dengannya akan membuatnya berpikir ulang soal pensiun dininya,” kata Bauza. “Dan Messi bersedia bermain kembali buat timnas,” tambah mantan pelatih Sao Paolo itu. Bauza memang bukan pilihan utama pelatih Tango, sebutan Argentina. Karena filosofi pelatih pria berusia 58 tahun itu bukan sepak bola menyerang yang selama ini ditunjukkan Argentina. “Saya tak pernah peduli jika dilabeli sebagai pelatih pragmatis atau suka bertahan. Keseimbangan adalah bertahan dan menyerang pun harus sama seimbangnya,” ucap pria kelahiran Granadero Baigorria itu. Salah satu alasan mengapa Bauza yang dijuluki Bigfoot ini dipercaya melatih Argentina karena Bauza punya \'pertalian\' dengan Messi. Yakni pernah menjadi pemain dan pelatih klub asal kota Messi, Rosario Central. Penunjukkan Bauza ini sebenarnya cukup membikin banyak pihak kecewa. Padahal nama-nama pelatih asal Argentina lainnya jauh lebih berkilau. Mulai Marcelo Bielsa, Jorge Sampaoli, Mauricio Pochettino, dan Diego Simeone. Rumornya Bielsa bahkan menghilangkan kesempatan menjadi pelatih Lazio musim 2016-2017 karena satu hal. Mengincar kembali kursi timnas yang pernah didudukinya periode 1998-2004 lalu. Sementara itu, Jorge Sampaoli kepada AS berkata, konsep dobel jabatan pelatih, melatih Sevilla dan Argentina, tak pernah ada dalam pikirannya. Pria yang sukses mengantar Cile juara Copa America 2015 di tanah airnya itu lebih sreg fokus dengan satu jabatan. (dra)

Tags :
Kategori :

Terkait