Atur Bekti Glondong Pengarem-arem dikemas atraktif dan sarat makna simbolis disuguhkan di Keraton Kacirebonan. Tradisi yang diperankan oleh sejumlah seniman dan budayawan Cirebon ini sebagai bentuk pelestarian dan aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal yang mulai terkikis oleh dinamika jaman. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon ATUR Bekti Glondong Pengarem-arem adalah ungkapan syukur atas segala karunia. Sekaligus wujud kesetiaan dan kecintaan masyarakat Cirebon kepada pemimpinnya. Kecintaan ini ditunjukan dengan kesediaan masyarakat datang dengan dari berbagai wilayah. Tak sekadar datang, mempersembahkan hasil pertanian, kelautan dan lainnya sebagai wujud berbagi sesama melalui hajat yang digelar keraton. \"Hasil bumi tersebut dimakan bersama setelah kegiatan prosesi usai dilaksanakan,\" ujar Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Gani Natadiningrat, kepada Radar. Atur Bekti Glondong Pengarem-arem di Keraton Kacirebonan menjadi kalender event buadya tahunan yang dapat dijadikan magnet tersendiri dari khazanah seni budaya Cirebon yang multikultur. Sultan berharap acara Atur Bekti Glondong Pengarem-arem dapat didukung oleh semua pihak sehingga kearifan lokal yang menjadi jati diri dan kepribadian banga bisa tetap terjaga. \"Mudah-mudahan dengan kegiatan ini semua pihak terpanggil untuk saling bersinergi sesuai peran masing-masing agar acara semacam ini bisa terus hidup dan menghidupi seluruh komponen yang melingkupinya,\" harapnya. Ada yang berbeda pada Atur Bekti Glondong Pengarem-arem tahun ini. Hadir Sanggar Seni Sinar Surya, sebuah komunitas pecinta sekaligus praktisi kesenian Cirebon dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat yang telah 40 tahun berkiprah dalam jagat seni karawitan di negara adidaya tersebut. Pimpinan Sanggar Seni Sinar Surya, Richard North, adalah salah satu binaan Almarhum Elang Yusuf Dendabrata budayawan asal Keraton Kacirebonan. Dalam kesempatan ini, Sultan Kacirebonan menyerahkan penghargaan Piagam Kanugrahan kepada Richard North yang biasa disapa Mama Erik, sebagai bentuk apresiasi atas sumbangsihnya dalam menyelamatkan khazanah musik gamelan Cirebon sehingga terhindar dari kepunahan. \"Di daerah lain sudah banyak kesenian yang punah, Cirebon jangan sampai terjadi. Karena gamelan ini punya pesonanya sendiri, suaranya khas,\" katanya. Sejak bertemu dengan alat musik dan kesenian Cirebon, Erik mengaku langsung jatuh hati dan serius mempelajari secara menyeluruh. Bahkan, saking cintanya dengan kebudayaan dan seni di Cirebon, Erik pun membuka sanggar seni Cirebon di kampung halamannya daerah Santa Barbara, California, Amerika Serikat. (*)
Tradisi Atur Bekti Glondong Pangeram-Arem; Tanda Cinta Rakyat kepada Pemimpin
Jumat 12-08-2016,16:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :