Kian Santang Teruskan Perjuangan Pemekaran WTC

Sabtu 13-08-2016,14:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BABAKAN - Guna menyatukan semua elemen masyarakat yang ada di wilayah timur Kabupaten Cirebon, digelar deklarasi Paguyuban Kian Santang. Deklarasi ini dipimpin langsung oleh pelopor Presidium Percepatan Pemekaran Cirebon Timur (P3CT), HR Hidayat Marikar alias Habib Ronal. Menurutnya, Paguyuban Kian Santang adalah forum silaturahmi yang di dalamnya terdapat unsur kuwu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, ormas dan LSM yang tujuannya untuk bersama-sama membangun Kabupaten Cirebon. “Bahkan, nanti bisa saja para birokrat, TNI dan Polri bisa masuk ke dalam paguyuban ini,” tuturnya. Ditegaskan, Paguyuban Kian Santang memang harus lahir. Pasalnya, jika mengadopsi filosofi hidup Pangeran Kian Santang, bahwa beliau adalah seorang ulama dan pejuang demi kepentingan dan kesejahteraan umat, tanpa berpikir untuk mengambil manfaat dari hasil perjuangan ini. “Paguyuban ini harus berjuang dengan ikhlas untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya di hadapan tokoh nasional asal Kabupaten Cirebon, Prof Dr H Rohmin Dahuri yang ikut hadir dalam deklarasi tersebut. Kemudian, dalam sambutanya, Habib Ronal pun menyinggung soal kehadiran P3CT yang sekarang terus bergerak menggelorakan kembali semangat pemekaran wilayah timur. Dia menyampaikan, munculny P3CT berawal dari diskusi antara para kuwu dengan BPD yang meminta dirinya membantu  Kabupaten Cirebon Timur digemakan. “Isu pemekaran itu sudah lama, mulai dari zamannya H Rasli Gunawan, dilanjut oleh Qorib dan kawan-kawan. Tapi, oleh rekan-rekan kuwu dan BPD kembali digelorakan, agar Kabupaten Cirebon Timur benar-benar terwujud,” imbuhnya. Diakui, selama membantu menggelorakan pemekaran wilayah, banyak cibiran yang masuk ke telinganya. Cibiran ini berkaitan dengan ketersediaan sumber daya manusia yang akan memimpin daerah baru. “Kemerdekaan Indonesia itu tidak mikir ada tidaknya sumber daya manusia. Yang penting merdeka dulu. Jangan khawatir kekurangan sumber daya manusia, karena banyak pejabat dan orang sukses yang berasal dari wilayah timur,” ucapnya. Pemekaran wilayah bukanlah sebuah bencana, tapi untuk kepentingan masyarakat secara umum. Artinya, dengan pemekaran rentang kendali akan semakin dekat, masyarakat dapat terlayani dengan baik dan akan membuka lapangan pekerjaan baru. “Saya pribadi tidak punya kepentingan apa pun. Tapi saya ingin masyarakat di wilayah timur bisa sejahtera. Makanya, saya ingin berjuang wabil khusus untuk wilayah timur,” ungkapnya. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula istri Bupati Cirebon Hj Wahyu Tjiptaningsih SE didampingi istri Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, para birokrat seperti kepala BKPPD Kabupaten Cirebon, Drs H Kalinga MM, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Dr Iis Krisnandar SH CN dan lainnya. Sementara, mantan Menteri Kelautan RI Rohmin Dahuri yang diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan, mendukung penuh keinginan masyarakat Cirebon Timur untuk mendirikan daerah pemekaran baru. Sebab, wilayah timur sudah layak untuk menjadi kabupaten. “Jumlah wilayah sudah mendukung, sumber daya alam dan manusia sudah cukup. Makanya, Kabupaten Cirebon harusnya mendukung, karena pemekaran tidak akan merugikan daerah induk, tapi akan saling menguntungkan,” bebernya. Sebagai tokoh asal Cirebon, pihaknya sudah berkontribusi untuk kemajuan gerakan pemekaran, salah satunya berupaya meyakinkan bupati Cirebon, Gubernur Jawa Barat, Kementerian Dalam Negeri dan DPR-RI. “Saya akan bantu lobi agar semua berjalan dengan lancar,” pungkasnya. (jun)    

Tags :
Kategori :

Terkait