TENGAHTANI – Dua oknum penonton turnamen sepak bola di Kecamatan Tengahtani Kabupaten Cirebon, terpaksa diamankan oleh warga dan diserahkan ke polisi. Pasalnya, saat pertandingan final berlangsung Minggu (14/8), keduanya dianggap sebagai provokator kericuhan. Rupanya, tensi panas pertandingan sepak bola tarkam itu tidak hanya terjadi di dalam lapangan. Di luar pertandingan, para penonton dan supporter juga terkuras emosinya. Seperti yang dialami dua penonton tersebut, tidak bisa menahan emosi, keduanya sempat terlibat keributan dengan kelompok penonton lainnya sampai akhirnya diamankan oleh polisi karena dianggap sebagai provokator. Dari pantauan Radar, jalannya pertandingan sudah berlangsung sengit sejak peluit pertama ditiup wasit. Ditambah lagi, kedua tim yang berlaga harus menyewa sejumlah pemain dari luar kota, bahkan salah satu tim sampai harus menggunakan jasa pemain dari Papua. Kericuhan sendiri terjadi saat sejumlah penonton melakukan protes pasca wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua. Saat pertandingan akan memasuki babak adu penalti, sejumlah penonton tampak merangsek masuk dan mendatangi panitia dan menyampaikan protes. Saat protes itulah, salah satu penonton terlihat melemparkan kursi dan mengenai penonton lainnya, beberapa kali sempat terjadi adu jotos hingga akhirnya proses adu penalti pun dibatalkan dan oleh panitia diputuskan kedua tim menjadi juara bersama. Situasi pun tambah panas, pihak-pihak yang tak puas pun terlihat emosi dan terlibat aksi saling pukul sampai akhirnyadua remaja yang dianggap provokator diamankan warga dan diserahkan ke pihak Polsek Kedawung yang saat itu sudah bersiaga di lokasi. Kapolsek Kedawung Kompol Nanang Suhendar SH mengatakan situasi memang sempat panas namun berhasil dikendalikan. Sejumlah pihak yang diduga provokator juga diamankan agar situasi kondusif. “Situasi bisa kendalikan, pertandingan kita hentikan karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,”ujarnya. (dri)
Tarkam Ricuh, Terpaksa 2 Tim “Juara Kabeh”
Senin 15-08-2016,11:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :