Sebelum ke Brasil, Butet Bilang Ini Olimpiade Terakhir

Kamis 18-08-2016,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

KEBAHAGIAAN tak terkira dirasakan  Olly Maramis, ibu kandung Liliyana Natsir. Janji bertemu dengan wartawan dipenuhinya setelah sang anak menjadi juara. Bahkan rumahnya yang terletak di kawasan Jalan 14 Februari Teling, Manado, Sulawesi Utara, itu dibiarkan terbuka. Meskipun sudah dini hari (tadi malam). Para tetangga bergantian mengucapkan selamat. Air mata kebanggaan pun menitik di wajah Olly. “Saya senang sekali. Cita-cita Liliyana bertahun-tahun tercapai,” ucap Olly haru. Dia mengaku saat menonton aksi Liliyana, sangat tegang. “Tapi tak berhenti berdoa. Sebelum ke Brasil, dia sudah menyatakan, ini menjadi Olimpiade terakhirnya. Saya bangga dia menang dan membuat bangga Indonesia,” tutup Olly, sembari melayani ucapan selamat dari kerabat dan tetangganya. Senada disampaikan ayahnya, Beno Natsir. “Ini hadiah Butet untuk Indonesia di ulang tahun Kemerdekaan,” ujarnya. Sementara pelatih Butet saat masih di Wenang Sakti, Hentje Poluakan ketika dihubungi tadi malam mengaku sudah melihat performa Butet, sapaan akrab Liliyana, selama kompetisi Olimpiade Rio. Dia mengaku bangga dengan capaian mantan anak didiknya itu. “Saya bangga. Selamat Butet. Kamu sudah mengharumkan nama Indonesia dan Sulut,” tandasnya. Sebelum pertandingan dimulai, Manado Post (Radar Cirebon Group) sempat mendatangi kediaman Olly. Saat ditemui, Olly masih enggan berkomentar banyak. “Kami ingin fokus dulu ke pertandingan. Kalau pertandingan sudah selesai, apapun hasilnya, saya siap melayani wartawan,” ujar Olly. Memang tampak gurat ketegangan di wajah Olly saat ditemui. Diapun meminta doa untuk putrinya. Sementara paman Liliyana, Hontje Maramis, memaklumi sikap tertutup ibu Liliyana (sebelum pertandingan). “Beliau trauma saat Olimpiade 2008. Kami keluarga sudah menggelar noreng, tapi saat itu kalah,” kata Hontje. Hontje sempat bercerita tentang masa kecil Liliyana. Termasuk cita-citanya. “Liliyana hanya sampai kelas enam SD. Dia sudah berangkat Jakarta,” sebut pria 46 tahun ini. Dia mengatakan, nama Butet diberikan pelatih Liliyana dari Medan. Sampai sekarang, putri sulung dari dua bersaudara itu menjadi kebanggaan keluarga. Setiap kali Liliyana bertanding, keluarga selalu berusaha menontonnya. (JPG)  

Tags :
Kategori :

Terkait