Lucky R Melantika, Orang Cirebon yang Jadi Protokol Upacara HUT RI di Istana Merdeka

Jumat 19-08-2016,11:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Raut wajah H Jodi Gandakusuma dan Hj Dedeh Faridah semringah saat koran ini mendatangi rumah mereka, Kamis (18/8). Keduanya bangga, sang anak Lucky Ratna Melantika menjadi pembaca protokol saat upacara HUT ke-71 RI di Istana Merdeka. \"Ini mukjizat Allah yang sudah mengangkat dia hingga mencapai cita-citanya,\" ucap H Jodi Gandakusuma. Laporan: JAMAL SUTEJA, Cirebon NAMA Lucky Ratna Melantika (21) tiba-tiba menjadi buah bibir. Suaranya yang lantang menggema di Istana Merdeka. Warga RT 02/03 Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, ini boleh jadi telah menorehkan sejarah dengan menjadi perempuan pertama dari wilayah Cirebon timur sebagai pembaca protokol saat upacara kemerdekaan RI ke-71 di Istana Merdeka. Kepada Radar Cirebon melalui sambungan telepon selular, Lucky berbagi cerita soal perjalananannya menjadi prajurit TNI AD. Ternyata menjadi seorang prajurit bukan tanpa liku. Termasuk terpilih menjadi bagian penting di moment bersejarah bangsa Indonesia. Lucky terpilih menjadi petugas pembaca protokol obade dan profil komandan upacara. Rasa haru, bangga, dan tegang saat itu dirasakan oleh Lucky. \"Motivasi saya menjadi tentara untuk membahagiakan orang tua dan juga mengabdi kepada negara,\" ujar perempuan yang lahir 18 Mei 1995 itu. Perjalanan Lucky dimulai saat dia masuk seleksi TNI AD pada tahun 2014. Semenjak lulus dari SMA Muhammadiyah Lemahabang tahun 2013, Lucky memang sudah bercita-cita menjadi tentara. Orang tua sebenarnya menginginkan agar Lucky melanjutkan pendidikan di kebidanan. Namun Lucky bersikukuh dengan pilihannya. Darah prajurit sebenarnya sudah mengalir dalam diri Lucky. Almarhum kakeknya, M Rauf, berpangkat mayor dan pernah menjabat sebagai kasdim. Bungsu dari empat bersaudara ini memang termasuk aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya. Dia juga memiliki hobi olahraga basket dan futsal. Meski cita-citanya menjadi tentara, kedua orang tua dan keluarga besar tetap mendukung. Saat mengikuti seleksi menjadi tentara, Lucky pernah mengalami berbagai kegagalan. Tahun 2013 dia pernah ikut seleksi di TNI AD, Polwan, TNI AU hingga TNI AL. Namun belum terpilih. Tekadnya cukup kuat juga. Hingga akhirnya Lucky pun lolos seleksi menjadi TNI AD tahun 2014. Dia pun menjalani pelatihan Pusdikku Kodiklat TNI AD selama satu tahun di Bandung. Setelah menjalani pelatihan, Lucky langsung mendapat tugas di Mabes TNI AD Jakarta. Dia mengaku tak pernah menyerah dalam menjalani seleksi. Inspirasinya menjadi TNI AD karena dia terus melihat spanduk yang berfoto prajurit perempuan yang gagah. Rupanya foto itu yang kerap menjadi inspirasi saat ini hingga dia terpilih menjadi petugas pembaca protokol pada peringatan HUT ke-71 RI di Istana Merdeka. Dia menyisihkan puluhan orang dari berbagai satuan yang terpilih. Seleksinya cukup ketat dari mulai kesehatan, berat badan, gestur hingga vokal. Ada dua orang yang dipilih dari masing-masing satuan yang mendapatkan kehormatan menjadi bagian petugas upacara. Tentu saja, prestasi Lucky membuat keluarga bangga. Termasuk H Jodi Gandakusuma dan Hj Dede Faridah. Banyak tetangga dan rekan, mengucapkan selamat kepada keduanya. \"Rasanya bangga karena prosesnya panjang. Ini mukjijat dari Allah yang mengangkat dirinya hingga mencapai cita-cita yang diinginkan,\" tukas H Jodi kepada Radar. Dia mengaku mengetahui perjalanan Lucky, karena kerap menjalin komunikasi dengan anaknya melalui telepon selular. Bahkan saat menjelang upacara kemerdekaan, Lucky sempat menelepon ayahnya. Dia meminta ayahnya agar menyaksikannya di layar televisi. Hj Yulia Indriyani, kakak pertama Lucky, juga ikut bangga. Apa yang dicapai Lucky, kata Yulia, berkat doa. Keluarga selalu berpesan agar Lucky tidak lepas dari salat malam dan alat dhuha. \"Keluarga hanya bantu doa dan ngaji. Semua perjalan neng Lucky dari nol. Alhamdulillah bisa masuk walaupun seleksinya ketat,\" tuturnya. (*)      

Tags :
Kategori :

Terkait