Hadirkan Veteran, Komunitas Saung Rasa Refleksikan Esensi Kemerdekaan

Minggu 21-08-2016,23:55 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

CIREBON - Esensi kemerdekaan dipertanyakan sejumlah anak muda yang tergabung dalam komunitas Saung Rasa. Merdekakah kita? Hal itu mengemuka saat refleksi kemerdekaan di Kantin Cirebon, Jalan Majasem, Kota Cirebon, Sabtu (20/8) malam. Pertanyaan itu direfleksikan dengan dialog kemerdekaan, pembacaan puisi, pertunjukan teatrikal hingga live accoustic. Sesi dialog kemerdekaan, panitia menghadirkan tiga veteran untuk menyampaikan kesaksian. Menurut salah satu Veteran, Dedi Supardi, Indonesia merdeka bukan hadiah. Melainkan hasil perjuangan para pehlawan yang bertaruh nyawa. Cita-cita kemerdekaan tertuang dalam empat pilar kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika. Cita-cita ini sudah final. Sehingga, kata Didi, Veteran menolak amandemen UUD 1945. \"Kami menolak dengan tegas semua bentuk amandemen UUD 1945. Karena itu berarti melenceng dari cita-cita awal,\" kata ketua DPC Veteran Kota Cirebon ini. Didi berpesan kepada anak muda sebagai generasi bangsa untuk merawat empat pilar kebangsaan tersebut. Mulai dari menguatkan tali persatuan dan gotong royong. Ahmad Saptono selaku penggagas acara mengatakan, sengaja menghadirkan Veteran untuk melacak sejarah kemerdekaan langsung dari pelakunya. Nyatanya, pesrsepsi kemerdekaan menurut veteran hampir sama. Saptono mengetengahkan isu buruh. Menurutnya, masih banyak kasus upah buruh yang belum layak. Belum lagi kasus kekerasan terhadap buruh. \"Terutama buruh migran. Banyak kasus kekerasan yang dialami buruh migran. Ini jelas potret penjajahan nyata dewasa ini,\" kata dosen salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Cirebon itu. (hsn)

Tags :
Kategori :

Terkait