Tenteng Dua Senapan tanpa Alat Bantu
KABUL - Tokoh John Rambo, yang diperankan aktor laga Sylvester Stallone, memang hanya rekaan dalam film-film Hollywood. Tetapi, dalam kehidupan nyata, ada sosok yang setidaknya punya kemampuan mirip jagoan perang sekaligus mantan personel Green Beret (pasukan khusus Angkatan Darat AS) tersebut.
Sosok mirip Rambo tersebut adalah seorang milisi Taliban. ”Kekuatan” Rambo Taliban itu tertangkap kamera video, dan lantas dikutip serta dipublikasikan tabloid Daily Mail online Sabtu lalu (28/7).
Tidak diungkapkan kapan rekaman video tersebut diambil. Namun, dalam klip video online itu, terlihat sang Taliban memegang dua senjata PKM (senapan mesin Kalashnikov modern) dan menembakkannya. Hebatnya, dia tidak menggunakan tripod atau alat bantu lain untuk menembakkan dua PKM tersebut. Padahal, secara normal senapan mesin modern itu cukup berat. Apalagi, dilengkapi banyak amunisi.
Tidak diketahui identitas Rambo Taliban tersebut. Saat beraksi, pria bercambang lebat itu mengenakan seragam ala militer dan penutup kepala dalam sebuah pertempuran.
Bedanya, sosok Rambo dalam film tak pernah luka parah saat bertempur. Malah veteran Perang Vietnam itu selalu selamat dan menang dalam baku tembak dengan lawannya. Rambo Taliban dikabarkan tewas saat, bersama rekan-rekannya, melancarkan serangan ke sebuah pangkalan militer AS di Afghanistan.
Serangan Taliban atas pasukan koalisi di bawah koordinasi NATO dan AS di Afghanistan meningkat 11 persen dalam tiga bulan terakhir dibandingkan periode sama tahun lalu. Berdasar laporan NATO, yang dirilis Kamis (26/7), serangan bulanan Taliban atas pasukan NATO pada Juni lalu tercatat tertinggi sejak musim panas 2010. Itu terjadi seiring penarikan sebagian pasukan NATO. Di sisi lain, Taliban disebut tetap kuat meski terlibat perang satu dekade lebih.
Dari data yang diperoleh Associated Press, sejauh ini 254 tentara NATO tewas terbunuh di Afghanistan. Itu termasuk 39 tentara yang kehilangan nyawa bulan ini. Selama enam pertama tahun lalu, 323 personel militer NATO tewas di Afghanistan. (AP/dailymail/dwi)