KESAMBI – Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kota Cirebon akan berpengaruh besar terhadap proses pemilihan calon wakil walikota (cawawali). Pasalnya, hingga saat ini Partai Demokrat dan Golkar masih bersikukuh dengan sikapnya masing-masing. Sehingga proses pemilihan mandek. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC Partai Demokrat, M Sofyan mengatakan, hasil musda akan berkaitan dengan sosok yang akan diajukan sebagai cawawali dari partai pengusung. Secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap proses pemilihan cawawali. Sofyan juga meminta kepada Eeng Carli untuk menetapkan sikap resmi. Bila tidak melanjutkan pencalonan sebagai wakil walikota, agar segera mengundurkan diri secara resmi. “Jangan menggantung, kalau mundur ya mundur saja,” tegas Sofyan, kepada Radar. Bahkan Sofyan kembali menyarankan walikota dengan tersisa waktu yang hanya 1,5 bulan lagi, untuk bisa berpikir jernih memikirkan pemerintahan dengan berbagi tugas. Menurut Sofyan, walikota memerlukan sosok yang dapat melakukan pembenahan di internal birokrat, sekaligus melakukan konsolidasi. “Kondisi pemerintahan saat ini, terus terang ada kemunduran. Pak Manap sosok yang tepat mengisi ketiadaan seseorang yang punya kekuatan untuk konsolidasi di kalangan birokrat,” bebernya. Anggota Panitia Pemilihan (Panlih) E-2, Ruri Tri Lesmana mengingatkan kepada walikota bahwasannya batas akhir pemilihan wakil walikota semakin mepet. Menurut Ruri, dua partai pengusung diharapkan segera mengirim berkas pencalonan cawawali. “Panlih sih nunggu saja. Ada pengajuan ya kita proses,” tuturnya. Sementara itu, Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH masih tetap berharap memiliki wakil walikota. Dirinya beralasan, ada tugas-tugas yang perlu dibagi dengan wakilnya. Besarnya beban kerja pemerintahan selama ini hanya ditanggung sendiri. “Saya sih masih tetap ingin ada wakil walikota,” ucapnya, singkat. (abd)
Bapilu Demokrat Unggulkan Hasanudin Manap
Senin 05-09-2016,14:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :