CIREBON- Setelah dimakamkan sekitar 9 hari, makam korban geng motor, Muhammad Rizky alias Eky (16) dan Vina Dewi Arsita (16) hari ini (6/9) dibongkar untuk kepentingan otopsi. Tim dokter forensik RS Bhayangkara dan DVI (disaster victim identification) diterjunkan untuk melakukan otopsi. “Kita lakukan proses otopsi,” ujar Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar SIK MSi saat dihubungi Radar Cirebon. Menurut Indra, yang diotopsi pertama adalah jasad Vina. Segala persiapan sudah dilakukan polisi. Dengan dibantu warga sekitar makam, persiapan pun sudah matang. “Pertama (otopsi, red) jasad Vina di TPU Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Lalu setelah itu tim akan bergerak ke makam Eky di Majalengka. Mudah-mudahan tidak ada kendala. Persetujuan dari orang tua sudah kita dapatkan,” imbuhnya. Untuk kasus pembunuhan, kata Indra, penting dilakukan otopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban. Hal tersebut merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan dalam penyelidikan kasus pembunuhan. “Nanti akan diketahui, luka mana yang menyebabkan korban meninggal. Jadi kasus pembunuhan harus otopsi, itu wajib. Hal itu untuk mengetahui penyebab kematian korban,” bebernya. Menurut Yanto (32), salah satu pengurus makam Ki Sanga Desa Jadi Mulya, pihaknya sudah dihubungi petugas Polres Cirebon Kota dan memberitahukan rencana otopsi. “Kita diminta untuk menyiapkan tempat dan keperluan lainnya. Setelah dicari, tempat otopsinya di situ, di sini lahannya sempit agak susah cari lahan kosong yang dekat dengan posisi makam korban,” ujar Yanto sambil menunjukkan sebuah bagunan yang terletak di tengah-tengah TPU Ki Sanga. Yanto sendiri mengaku belum tahu bagaimana nanti tugasnya dalam proses otopsi. Namun menurut polisi yang menemuinya, ia hanya akan diminta menggali makam korban dan mengakatnya ke tempat otopsi, dan setelah itu dimakamkan lagi. “Lihat nanti saja, soalnya yang kaya gini juga baru pertama kali,” paparnya.(dri)
Kategori :