Dampak PLTU II di Indramayu, Bisnis Sewa Rumah Menjamur

Kamis 08-09-2016,15:30 WIB
Reporter : Husain Ali
Editor : Husain Ali

INDRAMAYU - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) II Indramayu, berdampak massif terhadap menjamurnya bisnis properti di wilayah Kecamatan Sukra dan Patrol. Usaha sewa rumah baik untuk kos-kosan maupun dikontrakkan semakin marak di dua zona kawasan industri serta perdagangan jalur pantura Kabupaten Indramayu tersebut. “Dari dulu memang sudah ramai, ditambah dengan rencana pembangunan PLTU II, bisnis sewa rumah semakin menjamur,” ujar Yudi SE, pengamat investasi properti asal Kecamatan Sukra kepada Radar Cirebon, Rabu (7/9). Fenomena bisnis yang cukup cerdas itu, ungkap dia, mulai menggeliat bersamaan dengan pembangunan proyek PLTU I sekitar tahun 2007-2008 lalu. Banyak tenaga kerja di PLTU yang mencari rumah sewa menjadi penyebab utamanya. Kondisi itu pun diperkirakan kembali terjadi pada saat dimulainya pembangunan PLTU II. Terlebih, sejak lama kawasan Patrol sudah menjadi pusat perdagangan dan jasa. Sementara di sisi lain, sewa kos-kosan dan kontrakan merupakan sebuah peluang usaha yang dapat dijalankan dengan mudah oleh siapa pun sebagai bisnis sampingan. Salah seorang warga, Unah, membenarkan hal itu. Dia pun ikut tergiur menyewakan rumahnya yang berada di lokasi perumahan untuk dikontrakkan. “Sengaja beli rumah di kompleks untuk investasi. Baru dibeli langsung disewakan. Peminatnya banyak,” kata dia sembari berencana untuk menambah unit rumah baru di lokasi yang sama. “Biar gampang kontrolnya,” sambung dia. Menurut bapak dua orang anak ini, bisnis sewa rumah cukup mudah, tidak memakan wakyu dan pastinya menguntungkan. Terlebih jika unit rumah itu berada di lokasi strategis, aman dan nyaman seperti dil ingkungan kompleks. Rata-rata tarif per bulan rumah kontrakan untuk unit tipe 36/72 berkisar Rp 500 ribu/bulan. “Meski sampingan, penghasilannya menentu. Itu belum nilai jual rumahnya nanti ke depan tambah mahal,” tandasnya. (kho)

Tags :
Kategori :

Terkait