Wiwin Tjandrawan Menuju IFC; Siapkan 8 Rancangan, Dominan Warna Alam

Selasa 20-09-2016,14:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Membawa nama Cirebon lewat busana. Dengan desain, pola, dan kain yang tengah dirancang, Wiwin Tjandrawan siap menampilkan karya dalam ajang Fashion Show Indonesian Fashion Chamber (IFC) di Semarang, 7 Oktober mendatang. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon KAIN-kain bermotif mega mendung dan motif khas Cirebonan bertumpuk di ruang kerja Wiwin. Pola-pola busana pun berceceran. Terlihat ada delapan pola busana. Rencananya, delapan pola ini akan dibuat dengan rancangan ala vigilant. Itu terlihat dari warna-warna kain yang dipilih Wiwin lebih banyak warna alam seperti abu-abu dan coklat. Sesuai dengan tema yang ia pilih nanti \"The Beautiful Nature\" dalam ajang Fashion Show \"Grey Zone\" yang digelar Indonesian Fashion Chamber (IFC) Fashion Trend 2017 pada 7 Oktober di Merbabu Grand Ballroom, PRPP Semarang. Diakui Wiwin, ini adalah pertama kalinya ia menampilkan busana dalam ajang IFC. Perempuan kelahiran Cirebon, 22 Mei 1971 itu harus curi-curi waktu, di sela kesibukannya menyelesaikan studi di salah satu universitas. \"Dikejar deadline skripsi, sedangkan busana untuk show juga harus diselesaikan,\" tuturnya. Wiwin sengaja memilih batik mega mendung dan motif khas Cirebonan lainnya, karena ingin lebih mengenalkan Cirebon dalam dunia fashion kancah nasional. Dalam fashion show nanti, Wiwin adalah satu-satunya desainer asal Cirebon yang akan menampilkan busana dengan 16 desainer lainnya. \"Mudah-mudahan dengan show di luar kota, Cirebon semakin dikenal. Bukan saja di tingkat daerah tapi nasional bahkan internasional,\" harapnya. Dunia busana terutama fashion adalah suatu dunia yang dinamis. Dunia mode itu serba menantang karena setiap saat selalu berubah. Oleh karenanya, dituntut untuk berpacu mengeluarkan inovasi dan kreasi terbaru serta berpikir jauh ke depan sebelum orang lain memikirkannya. Itulah yang juga dilakukan Wiwin. Sejak tahun 90 Wiwin aktif di dunia fashion. Sudah lebih dari 20 tahun Wiwin jatuh cinta pada desain busana. Dunia yang kini menjadi profesi sekaligus penyaluran ide dan kreativitasnya. Bakat Wiwin di dunia fashion berasal dari sang nenek yang merupakan penjahit Sejak SMP, Wiwin mulai suka menggambar dan belajar menjahit. Setelah lulus SMA, Wiwin mengasah kemampuannya di Susan Budiharjo, salah satu sekolah perancang busana di Jakarta. Mulai dari situ, Wiwin mulai fokus dan serius menekuni bidang ini. Sedikit demi sedikit, ilmu yang didapatnya dituangkan dalam sejumlah desain pakaian. Awalnya, Wiwin mengerjakan semuanya sendiri. Mulai dari menggambar, menentukan pola, hingga menjahit. Namun sekarang, ia sudah dibantu dengan karyawannya dalam merancang busana. Kiprah Wiwin di dunia fashion designer juga dikenal oleh para pelajar di Cirebon. Di sela-sela kesibukannya merancang busana, Wiwin menularkan ilmunya dengan mengajar di beberapa sekolah Cirebon. \"Saya ingin ilmu yang saya punya bisa menjadi inspirasi buat orang lain. Apalagi para pelajar, generasi muda yang berbakat dan punya keinginan, terus asah kemampuan kalian,\" ujarnya. Lalu kenapa fashion? Apa yang menjadi daya tarik bagi Wiwin fokus di bidang ini? Menurutnya, fashion adalah keindahan. Menyangkut seseorang dalam hal berpakaian. Namun, bukan berpakaian untuk menutupi tubuh semata, tapi ada seninya. \"Tuhan menciptakan segala sesuatu itu menjadi indah. Begitupun dengan kita dalam berpakaian, harus ada seninya, fashion itu keindahan,\" tambahnya. Untuk menambah pengetahuannya tentang fashion, Wiwin selalu mengikuti trend mode. Tak hanya itu, ia juga sering membaca majalah, buku, nonton televisi hingga fashion show untuk mencari referensi. Ada beberapa rancangan Wiwin yang sudah ia bawa ke beberapa negara, seperti Malaysia, Bangkok, Thailand, hingga Hongkong. Ada satu hal yang menjadi impian Wiwin, ia ingin tergabung dalam organisasi perancang busana yang sifatnya nasional. \"Sampai sekarang saya tetap terus belajar dan belajar karena dunia fashion selalu berubah cepat sekali, kita dituntut untuk harus selalu memikirkan inovasi dan kreasi baru,\" tutur desainer lulusan Sekolah Fashion Designer Susan Budiharjo Jakarta itu. (*)    

Tags :
Kategori :

Terkait