BERN – Tottenham Hotspur harus bekerja ekstra keras untuk lolos ke babak utama Liga Champions. Wakil Inggris itu kalah 2-3 saat melawan klub Swiss BSC Young Boys di Bern kemarin dini hari. Meski begitu, peluang Spurs –julukan Tottenham– untuk lolos ke babak utama belum habis. Mereka harus menang minimal 1-0 pada laga kedua di kandang sendiri pekan depan. Sinyal kemenangan Young Boys menguat ketika mereka langsung leading tiga gol dalam tempo tidak sampai 30 menit. Senad Lulic, Henri Bienvenu, dan Xavier Hochstrasser membawa tuan rumah unggul lewat gol-golnya pada menit keempat, 13, dan 28. Spurs memperkecil selisih skor lewat gol Sebastien Bassong pada menit ke-42 dan Roman Pavyluchenko (83). Kekalahan itu membuat Spurs terpukul. Sebab, dari segi level maupun kualitas individu, jelas jauh di atas Young Boys. Tuan rumah hanyalah tim yang bermaterikan pemain lokal Swiss yang minim pengalaman berlaga di pentas Eropa. Tak heran, pelatih Vladimir Petkovic sangat bangga terhadap anak buahnya. ”Kalau sebelum pertandingan ada yang bilang bahwa kami akan mengalahkan Tottenham Hotspur, tentu saya bisa lebih dari puas. Hasil ini benar-benar di luar perkiraan,” papar Petkovic sebagaimana dilansir Reuters. ”Saya sangat bangga. Angka 3-2 ini modal yang bagus untuk second leg,” lanjutnya. Sebenarnya, skor itu masih riskan bagi Young Boys. Sebab, Spurs mengantongi dua gol away dan hanya butuh menang dengan selisih satu gol di leg kedua nanti. Apalagi, pekan depan pasukan Harry Redknapp tampil di hadapan publik sendiri. Di atas kertas, Spurs tak sulit merebut kemenangan di kandang sendiri. Namun, penggawa Young Boys yakin, mereka bisa mempertahankan keunggulan. ”Kami main bagus sekali melawan Spurs. Namun, memang gol kedua mereka membunuh kami. Mungkin juga itu karena kami kurang pengalaman melawan tim besar Eropa,” jelas Bienvenu sebagaimana dilansir Sky Sports. ”Tapi, kami bakal mencetak gol lagi di London. Kami sudah sering mencetak gol di kandang lawan dan ini bukan pengecualian,” tegasnya. Di sisi lain, manajer Spurs Harry Redknapp menyatakan, tidak ada yang salah dengan penampilan anak buahnya. Hanya, mereka sedikit tertekan selama setengah jam pertama. Pelatih 62 tahun itu secara khusus menyebut permukaan lapangan Stade de Suisse yang berupa astroturf (rumput artifisial) sebagai penyebab utama penampilan buruk pasukannya di babak pertama. ”Kami memulai laga dengan buruk. Terlihat jelas anak-anak sering terpeleset karena permukaan lapangan yang tidak menguntungkan,” ungkap Redknapp kepada BBC Sport. ”Sebaliknya, lawan langsung menekan. Mereka tidak membiarkan kami menguasai bola. Mereka mengejar kami ke mana pun, sangat sulit untuk menyusun serangan,” lanjut dia. Jenis permukaan lapangan itu pula yang membuat Redknapp harus meninggalkan sejumlah pemain penting di skuad utama. Sebut saja Aaron Lennon, Robbie Keane, dan Tom Huddlestone. Mereka tidak nyaman bermain di lapangan artifisial dan bahkan sempat mengalami cedera. Redknapp pun tak ingin mengambil risiko terulangnya hal serupa. Huddlestone akhirnya turun untuk menggantikan Benoit Assou Ekotto yang cedera. Namun, seperti diperkirakan Redknapp, penampilannya tidak maksimal. ”Saya sebenarnya tidak memaksakan pemain. Hanya, mereka tetap all-out dan akhirnya mencetak gol kedua yang sangat krusial artinya,” tutur Redknapp. Masalah mental juga menjadi perhatian tersendiri bagi Redknapp. Menurut dia, anak buahnya sempat down setelah tertinggal 0-3. Ayah eks kapten Liverpool Jamie Redknapp itu yakin, timnya akan membalikkan keadaan pada second leg nanti. ”Rencana kami adalah mengejar ketinggalan di White Hart Lane. Kami berada di rumah dengan pendukung yang fantastis dan atmosfer yang mendukung,” papar Redknapp. (na/c13/ca/mid)
Belum Habis
Kamis 19-08-2010,06:15 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :