KESAMBI - Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 akan segera berakhir. Para Pedagang Kaki Lima (PKL) area Bima yang saat ini masih difasilitasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon untuk dapat berjualan ditenda atau lapak jualan. Nampaknya mereka (PKL) mulai bertanya-tanya bagaimana kelanjutan nasibnya mereka. Salah satu pedagang ketoprak di kawasan Bima, Samui berharap, para PKL tetap diperbolehkan berjualan di kompleks olahraga Stadion Bima. Selama PON pedagang sudah mengalah dan menuruti apa yang diinginkan pemerintah kota. \"Kita nggak tahu setelah ini mau apa? Kan tenda-tenda jualan saat PON ini cuma sementara,\" ujar Samui, kepada Radar, Selasa (27/9). Dirinya berharap, pemerintah kota memikirkan nasib pedagang termasuk lahan yang dijadikan untuk relokasi. Kalaupun tidak ada lahan untuk penempatan pedagang, dia berharap tetap diizinkan berjualan dengan penataan supaya keberadaan pedagang tidak dianggap menganggu. \"Mudah-mudahan ada solusi bijak,” harapnya. Di tempat terpisah, Kepala Bidang Koperasi dan UMKM, Ir Syarif Arifin MM menyampaikan setelah perhelatan PON akan segera dibentuk badan pengelola PKL Bima. Dalam waktu dekat akan ada rapat pembentukan badan pengelola GOR Bima Kota Cirebon, termasuk di dalamnya mengenai penataan PKL. \"Mau diapakan dan bagaimana setelah PON, nanti akan ada pembentukan badan pengelola. Nanti ketuanya pak sekda,\" jelasnya. Perihal tuntunan para PKL Bima yang meminta kejelasan relokasi usai PON berlangsung, Syarif masih menunggu tembusan walikota. Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Drs Andi Armawan menyampaikan, prinsipnya Satpol PP akan berupaya menegakan perda ketertiban umum. Perihal nasib para PKL kedepannya ialah bukan kewenangannya. \"Tata kelola itu bukan kewenangan kami. Kami hanya menegakan perda bila itu melanggar ya kami tindak,\" ucap dia, singkat. (via)
PKL Bima Mulai Bertanya-tanya Bagaimana Nasibnya
Selasa 27-09-2016,16:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :