INDRAMAYU– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu memetakan sedikitnya 16 desa di Kabupaten Indramayu rawan bencana angin ribut atau puting beliung. Ke-16 desa itu tersebar di 8 wilayah yaitu Kecamatan Kroya, Kecamatan Anjatan, Kecamatan Haurgeulis, Bongas, Cikedung, Lelea, Kertasemaya, dan Juntinyuat. Khusus Kecamatan Kroya terdapat 3 desa yakni Sukaslamet, Sumbon dan Sukamelang yang menjadi langganan bencana angin ribut selama kurun waktu lima tahun terakhir. “Berdasarkan data, 8 kecamatan itu yang pernah dan masih dinyatakan rawan bencana angin puting beliung. Di Kecamatan Kroya kejadian seperti ini terus berulang,” kata Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Drs Edi Kusdiana, Selasa (27/9). Untuk itu, BPBD meminta kepada warga untuk tanggap dan selalu siaga dan waspada, terutama pada peralihan musim seperti sekarang ini. Diintruksikan kesiapsiagaan satkorlak penanganan bencana alam di tingkat kecamatan dan desa. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan ini menyusul terjadinya musibah bencana angin putting beliung di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Senin (26/9). Sebanyak 27 (bertambah dari semula 23) unit rumah mengalami kerusakan, termasuk masjid dan bekas kandang ayam yang ambruk hingga rata dengan tanah. Selain koordinasi dengan semua pihak terkait, BPBD juga gencar melakukan sosialisasi tanggap bencana kepada masyarakat. Menyusul curah hujan sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Bumi Wiralodra bakalan meningkat. Masyarakat juga diminta harus berperan aktif untuk mencegah korban jiwa saat terjadi bencana. Sementara Camat Kroya Drs Akhmad MSi membenarkan 3 dari 9 desa di wilayahnya masuk dalam maping daerah rawan bencana alam puting beliung. Di tiga desa itu menjadi langganan musibah bencana angin ribut selama musim penghujan berlangsung. “Tahun lalu di Desa Sumbon Blok Talun, tahun sebelumnya di Desa Sukamelang. Tahun ini Desa Sukaslamet di Blok Rendong. Itu yang saya ingat selama menjadi Camat Kroya,” ungkap dia. Umumnya, secara geografis kondisi desa yang pernah dan dianggap rawan terkena bencana puting beliung berada dipinggiran areal kosong yang luas seperti persawahan. Sehingga, angin dengan leluasa menerjang rumah-rumah warga. Parahnya, pemukiman masyarakat di wilayah tersebut, sebagian besar masih berupa bangunan semi permanen yang rawan roboh jika diterjang angin teramat kencang. TINGKATKAN KEAMANAN Musibah angin puting beliung di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya mengundang simpati jajaran Kepolisian Resort (Polres) Indramayu. Bantuan kemanusiaanpun dikirimkan untuk meringankan beban warga terdampak bencana. Tak hanya itu, ratusan personil dari sejumlah satuan dan polsek yang berdekatan dengan lokasi bencana diterjunkan membantu upaya pemulihan fisik lingkungan maupun mental para korban. Masjid At Taubah yang sebelumnya porak poranda direhabilitasi secara gotong royong oleh pasukan baju coklat sehingga dapat kembali digunakan sebagai tempat ibadah penduduk setempat. Anak-anak korban bencana alam juga menjadi sasaran penanggulangan dampak psikis oleh anggota polisi wanita (polwan). Kapolres Indramayu AKBP Eko Sulistyo Basuki SIK SH MH memimpin langsung penyaluran bantuan serta aksi gorol Korps Bhayangkara Bumi Wiralodra yang di pusatkan di Blok Haredong, Selasa (26/9). Bantuan berupa minuman ringan dan makanan siap saji diserahkan langsung kepada Kuwu Desa Sukaslamet, Surnata SE. Turut mendampingi Camat Kroya, Drs Akhmad MSi, anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Hj Darinah serta elemen masyarakat setempat. Saat ini sampai beberapa hari ke depan, warga masih memprioritaskan melakukan perbaikan tempat tinggal serta lingkungannya dibantu aparat desa dan anggota TNI AD Kodim 0616/Indramayu. Apalagi berdasarkan laporan terakhir, jumlah rumah rusak bertambah dari 23 unit menjadi 27 unit. Kerugian materil ditaksir sekitar Rp50 juta. (kho/kom)
16 Desa di Indramayu Rawan Puting Beliung
Rabu 28-09-2016,09:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :