Ini Trik Pebulutangkis Hanna Ramadhini Ganti Kaus di Lapangan

Rabu 28-09-2016,12:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Jika Ihsan Maulana atau Jonatan Christie berganti kaus di tepi lapangan saat bertanding, penggemarnya langsung histeris. Nah, bagaimana jika pebulutangkis putri macam Hanna Ramadhini yang berganti kaus? Laporan: TATANG RUSMANTA, KOTA CIREBON BERTANDING bulu tangkis banyak mengeluarkan keringat, apalagi jika bertarung di level Pekan Olahraga Nasional (PON). Karenanya, atlet kerap mengganti kausnya yang sudah basah di sela-sela pertandingan. Kaus yang basah oleh keringat sendiri, selain tidak nyaman digunakan, juga membahayakan. Cucuran keringat di lapangan bisa berakibat fatal. Pemain bisa tiba-tiba terpeleset. Akibatnya, bukan cuma kehilangan angka, tapi bisa menyebabkan cedera. Pemandangan yang lazim di Sport Hall Bima selama pertandingan cabang bulu tangkis PON XIX/2016 adalah, penonton yang tiba-tiba histeris jika Ihsan Maulana, Jonatan Christie, Anthony Ginting atau Firman Abdul Kholik, berganti kaus di sela pergantian set. Ganti kaus ini tidak di toilet atau kamar ganti, tapi langsung di depan penonton, tepatnya di tepi lapangan pertandingan. Fans berat empat pebulutangkis tunggal putra andalan pelatnas itu memang didominasi para ABG (Anak Baru Gede) putri. Tidak heran jika cewek-cewek langsung teriak menyaksikan tubuh atletis para idolanya itu. Anehnya, ratusan penonton yang penuh sesak di tribun tidak menyadari jika ada pebulutangkis putri yang berganti kaus di lapangan saat jeda pertandingan. Padahal, Hanna Ramadini, tunggal putri andalan Jawa Barat, sering melakukan hal tersebut. Hampir di setiap pertandingan, tunggal putri yang ditempatkan sebagai unggulan nomor dua itu mengganti kausnya yang sudah basah oleh keringat. “Biasanya saat interval set kedua, keringat saya sudah banjir. Di saat-saat itulah saya mengganti kaus,” tutur Hanna kepada Radar Cirebon, kemarin (27/9). Lantas, bagaimana bisa aksi ganti pakaian Hanna tidak jadi bahan perhatian para penonton? Atlet kelahiran Kota Tasikmalaya 21 tahun lalu itu memang sudah punya trik-triknya. Sehingga, aksinya ganti kaus tidak mengundang perhatian. “Ada caranya dong. Kan harus hati-hati juga. Namanya juga perempuan, tidak mau terlihat anggota tubuhnya,” katanya sambil tertawa. Kebiasaan Hanna berganti kaus di dalam lapangan ternyata sudah dilakukan sejak dia bergabung dengan pelatnas. Saat awal di pelatnas, pemilik tinggi badan 162 sentimeter ini sering kena marah karena dianggap lelet oleh pelatih. Dia sering terlambat masuk lapangan setelah berganti kaus di toilet atau ruang ganti. Tak mau kena marah terus, Hanna mulai cari akal. Selain itu, idenya untuk mengganti kaus di dalam lapangan terinspirasi dari Nozomi Okuhara. Aksi pebulutangkis putri asal Jepang itu saat berganti pakaian di lapangan memang sudah menjadi viral di media sosial. Okuhara mengganti baju dengan sopan saat jeda pertandingan menghadapi Carolina Marin di All England 2016. Cara sopan Okuhara itu dicontoh oleh Hanna. Ketika melakukan aksinya itu, Hanna tetap enjoy berdiskusi dengan pelatihnya, Marleve Mainaky. Perlahan-lahan, dia mengenakan kaus baru, sementara kaus lama yang sudah kuyup oleh keringat masih melekat di badannya. Satu-per satu, Hanna melepas bagian-bagian kaos lamanya itu dari tangan kanan dan kiri, lalu dari kepalanya. Saat melakukan aksi itu, pakaian yang baru sudah menutupi seluruh badannya. Pergantian kaus itu dilakukan dengan cepat, namun hati-hati. Sehingga tidak menyolok perhatian penonton. “Penonton nggak ngeuh karena ganti bajunya saat interval, sambil ngobrol sama pelatih. Kalau lagi jeda gitu kan mata penonton lebih fokus ke pertandingan lain,” kata Hanna. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait