Pengawasan Lemah, Area Kanoman Mulai Berantakan Lagi

Rabu 28-09-2016,15:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LEMAHWUNGKUK – Perlahan namun pasti, penataan kawasan Kanoman mulai kembali kepada suasana sebelumnya. Hal ini karena lemahnya pengawasan bersama. Usai penataan langsung ditinggalkan tanpa ada pengawasan. Penambahan jumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) secara alamiah terus terjadi. Padahal, SKPD terkait sudah mengunci daftar jumlah PKL di semua titik Kota Cirebon. Hal ini menjadi pegangan bersama untuk penertiban. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Drs Andi Armawan mengatakan, penataan kawasan Kanoman yang menjadi program utama saat Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH baru menjabat, mengalami kemunduran dibandingkan sebelumnya. Karena itu, perlu langkah koordinasi agar penataan yang sudah berjalan baik tetap bertahan dan menjadi kebiasaan seluruh elemen masyarakat. Untuk pelanggaran parkir, Satpol PP berkoordinasi dengan Dishubinkom. Sedangkan pelanggaran PKL, Satpol PP menertibkan dengan berkoordinasi dengan Disperindagkop UMKM. “Data PKL kawasan Kanoman dikunci. Lebih dari data itu, ditertibkan,” ujar Andi, kepada Radar, Rabu (27/9). Setelah penataan kawasan Kanoman yang dilakukan bersama-sama, saat ini kondisi ikon wisata dan pasar tradisional di Kota Cirebon itu kembali mulai menunjukan persoalan kesemrawutan. Pasalnya, Andi Armawan menilai pengawasan belum optimal. Alumni IPDN itu menilai semua pihak yang terlibat didalam penataan kawasan Kanoman mulai teledor. Mewujudkan kembali penataan sesuai dengan harapan bersama, perlu sinergitas dalam menjaga dan mengawasi agar kawasan Kanoman menjadi percontohan ketertiban semua lini. Tugas ini, bukan hanya ada di Satpol PP. Seluruh SKPD terkait memiliki kewajiban. Pada sisi lain, kata Andi, kesadaran masyarakat belum dapat menjalankan aturan dengan maksimal. Sebab, dengan kesadaran masyarakat yang penuh dan taat, penataan kawasan Kanoman yang dibuat dengan kolaborasi optimal antar SKPD. Sejak penataan kawasan Kanoman dilakukan tahun lalu sampai sekarang, petugas Satpol PP sering melakukan pemantauan lapangan. Hanya saja, dengan kesibukan agenda saat ini memasuki pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON), personil Satpol PP tersebar untuk tugas lainnya. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubinkom Kota Cirebon Syaroni ATD MT mengatakan, petugas lapangan bidang Lalu Lintas (Lalin) hanya ada 25 orang. Jumlah itu terbagi dan tersebar di seluruh titik wilayah Kota Cirebon. Keterbatasan personel ini menyebabkan pengawasan kurang optimal. “Sekarang kan ada PON, petugas kami dibagi hampir ke semua titik,” ucapnya. Alumni S-2 Teknik Transportasi Darat UGM Jogjakarta ini menambahkan, dalam dunia transportasi akan selalu ada pasang surut ketertiban. Meskipun demikian, dishubinkom tetap menjalankan tugas dan perannya dengan berjaga dan memantau di kawasan Kanoman. “Bagi masyarakat, kalau sudah ada rambu jangan melanggar. Kami memasang rambu lalin di semua titik kawasan Kanoman,” terangnya. Karena itu, kesadaran masyarakat menjadi penting agar penataan kawasan Kanoman tetap terjaga dengan baik. (ysf)    

Tags :
Kategori :

Terkait