Petani Pasir Malati Dawuan Kembangkan Domba Garut Unggulan 

Jumat 30-09-2016,03:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

DAWUAN – Kelompok Tani Melati Asri di Desa Pasir Malati Kecamatan kecamatan Dawuan terus berupaya melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama para petani di desa setempat dengan  mengembangkan domba Garut dan tanaman jeruk lemon. Ketua Kelompok Tani Melati Asri, Toni Tresna mengatakan kelompoknya bekerja sama dengan para petani setempat mengembangkan ternak domba Garut, dengan sistem bagi hasil. Selain penggemukan domba Garut juga untuk menciptakan bibit domba Garut berkualitas atau unggulan. “Panen ternak domba garut ini setiap setahun sekali menjelang Idul Adha, jumlah ternak sebelum Idul Adha 1437 hijriah kemarin mencapai 250 ekor. Tapi kini tinggal 100 ekor,” kata Toni. Selain beternak domba Garut, para petani juga memelihara entog di sekitar kandang domba. Entog bisa dijual untuk kuliner dan bisa menambah penghasilan para petani. Sementara kotoran domba Garut digunakan untuk pemupukan lahan jeruk lemon yang dikembangkan dengan sistem organik. Para petani di Desa Pasir Malati awalnya tidak tertarik menanam jeruk lemon karena harga jual ke tengkulak sangat murah. Tapi dengan adanya koptan Melati Asri, para petani lebih bergairah menanam jeruk lemon bahkan kini tengah dikembangkan tanaman jeruk lemon di lahan seluas 4 hektare. “Kelompok tani Melati Asri telah memerangi para pengijon dan para rentenir yang kerap merugikan para petani,” tutur Toni. Sementara seorang peternak domba Garut, Tarkim menjelaskan harga jual domba Garut ukuran super dan berusia 8-10 tahun mencapai Rp8 juta. Jumlah peternak domba Garut yang tergabung dalam koptan Melati Asri sekitar 30 orang. Usia domba Garut itu ada yang mencapai 16 tahun yang digunakan sebagai pejantan untuk pembibitan. “Pakan domba Garut cukup dengan rumput yang banyak di sekitar sini,” ujar tarkim sambil menunjukan domba Garut yang dijadikan pejantan untuk pembibitan kepada Radar. (ara)    

Tags :
Kategori :

Terkait