PON Jabar Sukses, Sampai Jumpa PON 2020 di Papua

Jumat 30-09-2016,09:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

BANDUNG- Gelaran Pekan Olahraga Provinsi (PON) XIX/2016 tuntas sejak tadi malam (29/9). Tuan rumah, Jawa Barat memang menguasai lebih dari 25 persen perolehan medali yang diperebutkan. Tempat terbaik di tabel klasemen juga menjadi hak Jabar dengan raihan 217 medali emas, 157 perak dan 157 perunggu. Total 756 medali emas menjadi komoditas penting pada PON kali ini. Tetapi untuk PON 2020 Papua, dipastikan situasi akan berubah. Jumlah cabor tidak akan segemuk sekarang. Hal itu disampaikan Jhony Banua, wakil ketua KONI Papua kemarin. Jhony menerangkan pihaknya berusaha untuk mewujudkan keinginan semua kontingen dengan mengembalikan tujuan utama PON. Yakni dengan menjalankan pembinaan menuju jenjang yang lebih tinggi: Olimpiade. \"Cabor Olimpiade akan kami prioritaskan, tak banyak yang akan dipertandingkan, sekitar 30-an cabor saja,\" terang Jhony kemarin (29/9). Nantinya, gelaran PON 2020 akan menjadi sejarah tersendiri. Untuk pertama kalinya, PON akan digelar di tanah Papua. Khusus persiapan fisik, sekitar 85 venue adalah bangunan baru. Sejumlah venue sudah mulai pembangunannya sejak 2014-2015 lalu. \"Pembangunan lanjutan akan kami mulai 2017 mendatang,\" katanya. Keterbatasan venue di Papua memang menjadi masalah sementara ini. Tetapi untuk kebijakan cabor, KONI Papua berjanji berkoordinasi dengan PB cabor terkait. Sepaham dengan Jhoni, K Inugroho, Ketua Tim Pengawas dan Pengarah PB PON 2016 menyambut baik rencana Papua. Menurut Inugroho, PON di Papua bakal lebih efektif dengan menggelar cabor prioritas. \"Jadi nantinya juga bisa lebih terarah dan efisien,\" ujarnya. Sementara itu, closing ceremony PON XIX/2016 memang terlihat serupa dengan upacara pembukaan sebelumnya. Sentuhan teknologi dan tarian kolosal plus suguhan musik menambah ciri khas PON kali ini. Tidak lupa pesta kembang api kembali terlihat pada malam penutupan tersebut. Menpora Imam Nahrawi mengatakan penyelenggaraan PON kali ini cukup sukses. \"Kalaupun ada kekurangan itu menjadi catatan kami bersama untuk PON berikutnya,\" sebut Imam. Terlebih lagi, Imam berharap desainer dan sutradara opening-closing ceremony PON kali ini harus membantu opening Asian Games 2018. “Juga di Papua, mulai hari ini harus kita bantu mereka menyiapkan PON 2020,\" terangnya. Meski demikian, gairah upacara penutupan kemarin tidak semeriah pembukaan. Penonton yang datang pun tidak terlalu banyak, demikian pula dengan defile cabor olahraga yang tidak diikuti semua atlet mewakili kontingen masing-masing. Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan peran penting PON sebagai pemersatu bangsa. Selain itu, PON semestinya juga menjadi cara untuk melatih atlet daerah sebelum bertanding di level internasional. \"Siapa yang paling banyak memberikan waktu yang terbaik untuk pelatihan pertandingan itulah yang akan jadi pemenang,\" ujar JK. Turut mendampingi JK, Ketua DPR Ade Komarudin, Menpora Imam Nahrawi, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. JK berharap PON selanjutnya di Papua akan berjalan lebih baik lagi. Menjadi ajang pemersatu dan memberikan harapan serta prestasi yang lebih gemilang. \"Karena olah raga adalah harapan. Semoga PON XX Papua bisa berikan kegembiraan dan persatuan,\" ujar dia. Kegembiraan dan persatuan itu juga terlihat pada saat upacara penutupan. Acara hiburan utama pada penutupan itu adalah penampilan tarian kolosal bertajuk Harmoni Indonesia oleh 600 penari. Mereka membawakan tarian yang menggambarkan budaya Betawi hingga tarian khas tanah Papua. Acara penutupan dimeriahkan pesta kembang api sekitar 5 menit dan lagu Bubuy bulan yang dinyanyikan Rossa. Ada pula Rampak Gendang oleh grup Samba Sunda dan musik angklung yang mengiringi lagu manuk dadali dan tokecang. “Alangkah indahnya kebhinekaan kita, justru karena kita berbeda kita punya keindahan karena persatuan,\" tegas dia. PON di Jabar itu juga akan jadi pemanasan bagi para atlet untuk pergelaran olah raga berikutnya. Seperti Asian Games di Jakarta pada 2018. Apalagi beberapa rekor telah terpecahkan. Khusus untuk Asian Games, setidaknya ada 26 rekor yang dipecahkan. Dalam laporannya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menyebutkan selain 26 rekor Asian Games yang terpecahkan, ada pula lima rekor dunia yang berhasil dilampaui. Tidak hanya itu ada pula 89 rekor PON, 33 rekor nasional, dan satu rekor SEA Games yang berhasil dipecahkan. “Kita juga bangga muncul atlet-atlet muda yang punya prestasi bagus,\" ujar pejabat yang akrab disapa Aher itu. (nap/nes/jun)

Tags :
Kategori :

Terkait