KUNINGAN - Setelah beberapa pekan ini terdiam soal rencana dibukanya kembali pertambangan geothermal, kini Gerakan Massa Pejuang Untuk Rakyat (Gempur) tampaknya mulai beraksi. Selasa (4/10) mendatang, mereka berencana melakukan aksi turun ke jalan menolak ekploitasi geothermal tersebut. Surat pemberitahuan rencan aksi mereka pun sudah dilayangkan ke pihak kepolisian dan DPRD Kabupaten Kuningan. Bahkan, sebelum mendatangi gedung dewan untuk menyampaikan surat pemberitahuan, beberapa aktivisnya sempat mendatangi Pendopo meminta agar Bupati Kuningan, Acep Purnama mencabut statemen soal geothermal. Pada saat melayangkan surat pemberitahuan ke gedung dewan, beberapa perwakilannya sempat memasuki ruang kerja Ketua DPRD, Rana Suparman. Mereka menyampaikan rencana aksi menolak pertambangan geothermal di Kuningan. “Sebab sengketa administrasi di wilayah BTNGC dan rencana pemanfaatan panas bumi sungguh telah membuat resah masyarakat yang berada di kawasan Gunung Ciremai. Seperti contoh di Desa Trijaya, Kecamatan Mandirancan,” terang Okky Satrio, salah seorang aktivis Gempur. Koordinator Gempur Desta menguatkan, aksi nanti itu hanya penyampaian aspirasi. Dia berharap, pemerintah memikirkan nasib masyarakat dalam menghadapi mega proyek panas bumi nanti. Jangan sampai upaya penolakan Gempur terhadap geothermal malah dianggap negatif oleh bupati. “Kita ingin nasib rakyat yang diprioritaskan. Lantas apakah sikap penolakan kita itu akan dinilai negatif oleh bupati kita?,” ketusnya. Dalam menyambut kedatangan Gempur, Ketua DPRD Rana Suparman meminta agar aksi Gempur diundur. Pasalnya dalam dua hari usai akhir pekan, para pimpinan dewan akan menjalankan tugas ke pemerintah pusat. (ded)
Gempur Siap Kerahkan Massa Tolak Tambang Geothermal di Kuningan
Minggu 02-10-2016,22:05 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :