LEMAHWUNGKUK - Rencana revitalisasi Pasar Pronggol berjalan lambat. Koordinasi mengenai sertifikat lahan Pasar Pronggol yang masih milik Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan masih belum dilakukan. Bahkan, bagian Aset Dinas Pendapatan pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), belum mendapat koordinasi remi atas rencana ini. \"Untuk rencana revitalisasi bisa atau tidak, saya belum tau,\" ujar Kepala Bidang Aset DPPKAD Kota Cirebon, W Sigit Rahardjo, kepada Radar, Kamis (5/10). Revitalisasi Pasar Pronggol yang rencananya akan dilaksanakan pada 2017 mendatang, kata Sigit, tergantung keputusan kementerian. Apalagi, upaya koordinasi mengenai aset lahan tersebut masih belum dilakukan. \"Mungkin yang lebih tau Disperindagkop,\" tambahnya. Direktur PD Pembangunan Kota Cirebon, Dr Panji Amiarsa SH MH juga belum mengetahui secara detil terkait kepemilikan lahan Pasar Pronggol. Meski disebut-sebut lahannya milik PD Pembangunan, Panji tak mau sembarangan mengklaim. \"Saya perlu cek ke internal dulu, karena masih di luar kota,\" katanya. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperidagkop UMKM Kota Cirebon, Heri Haryanto SSos menyampaikan, rencana revitalisasi tersebut menelan anggaran Rp1,49 milyar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Kota Cirebon. Tetapi, ada permasalahan sertifikat tanah. Lahan Pasar Pronggol masih milik PD Pembangunan. \"Rencananya tahun depan akan direvitalisasi, mudah-mudahan bisa kita lakukan pensertefikatan,\" kata Heri. Dikatakannya, persyaratan revitalisasi mengharuskan lahan bersertifikat pemerintah kota. Untuk menangani persoalan ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan walikota dan PD Pembangunan. Meski luasnya hanya 2.851 meter, tetapi Pasar Pronggol punya potensi dikembangkan. Pasar Pronggol sudah identik dengan pasar besi dengan kios-kios para pedagang onderdil sejak 1979. Namun, Pasar Pronggol kini ciri khas itu agak luntur karena banyak juga pedagang sembako yang berjualan. Terdapat 33 kios dengan 22 pedagang aktif pasar yang terletak di Kecamatan Lemahwungkuk itu. Pasar besi tersebut juga ditempati pedagang sayuran dan kelontong. Sementara para pedagang onderdil juga terlihat tidak terlalu ramai. Salah satu pedagang Pasar Pronggol, Dudi Setiadi (40) mengatakan, dirinya sudah berjualan sejak sepuluh tahun yang lalu. Dudi mengaku setuju bila Pasar Pronggol direvitalisasi. \"Mau direvitalisasi ya gak apa-apa, dipercantik lagi pasarnya. Karena dari tahun ke tahun sepi, kalau direvitalisasi mungkin jadi lebih banyak pedagang lainnya,\" tuturnya. (mik)
Pasar Besi, Tiap Pagi Diisi Pedagang Sayuran
Kamis 06-10-2016,16:30 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :