CIREBON – Rencana Wakil Wali Kota nonaktif Sunaryo HW SIP MM menggandeng Yusril Ihza Mahendra menuai reaksi. Bantuan Hukum DPD Golkar Kota Cirebon, Rusdianto SH menilai rencana tersebut nekat dan seperti berjudi.
Karena menurutnya peluang di tingkat upaya peninjauan kembali (PK) ini, untuk bebas adalah 70 berbanding 30. Artinya menang 30 persen, sedangkan peluang kalah 70 persen. “Ya seperti berjudi mas, tapi hingga saat ini belum ada kejelasan,” katanya, Kamis (9/8).
Meski diakui, ide itu merupakan salah satu idenya. “Kemungkinan ke arah saya iya mas,” kata mantan pengurus HMI Cabang Cirebon ini. Sementara, loyalis Sunaryo, Saut Pasaribu menyampaikan, meski di media masa santer dikabarkan akan menggunakan jasa Yusril Ihza Mahendra di tingkat PK. Namun, hingga saat ini belum ada kesepakatan antara Sunaryo dengan Yusril. Bahkan dari Yusril sampai sekarang belum ada kejelasan, bersedia atau tidak untuk membantu di tingkat PK. “Belum ada kesepakatan dengan Yusril hingga sekarang,” tandasnya dijumpai di kediamanya.
Saut mengaku hingga sekarang Sunaryo belum menerima salinan putusan. Jika Penasehat Hukum Suryana, Gunadi Rasta sudah menerima, dirinya balik menanyakan asal petikan putusan kasasi MA dimaksud.
Ia menambahkan, proses hukum Sunaryo penuh kejanggalan. Karena yang diproses hukum selama ini hanya wakil rakyat, sedangkan eksekutif justru tidak pernah disentuh. “Harusnya eksekutif juga harus diproses, karena mereka yang ikut menyusun anggaran tersebut,” pungkasnya. (abd)