Bisa Mengulang Sejarah
CARDIFF - Siapakah tim Asia terbaik? Pada Asian Games 2012 dan Piala Piala Asia 2011, Jepang keluar sebagai yang terbaik. Akankah Samurai Biru -julukan Jepang- kembali keluar sebagai yang terbaik di antara negara Asia pada Olimpiade 2012?
Tentu tidak akan mudah bagi Jepang mengulangi prestasi itu, lantaran lawan mereka adalah rival utama mereka di sepak bola Asia dalam beberapa dekade terakhir, Korea Selatan di Millennium Stadium, Cardiff, dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.45 WIB).
Hanya ada tiga tim asal Asia yang menembus Olimpiade 2012, yakni Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab (UEA). Dari tiga itu, terdapat dua negara yang menembus semifinal, yakni Jepang dan Korea, sayang kalah dari lawan-lawannya.
Jepang memiliki catatan prestasi lebih baik dibanding Korea Selatan selama terjun di Olimpiade. Mereka pernah meraih perunggu pada 44 tahun lalu di Olimpiade 1964 di Tokyo. Sedangkan bagi Korea Selatan ini kali pertama mereka merebutkan medali.
Rivalitas Jepang dan Korea Selatan mulai sangat kentara sejak kedua negara menjadi tuan rumah Piala Dunia 2002. Sejak itu, persaingan kedua negara di sepak bola Asia semakin mengental. Merembet ke level klub dan juga para pemainnya.
Bersinarnya para pemain Jepang di Eropa disaingi juga oleh pemain Korea Selatan. Saat ini, para pemain asal Jepang dan Korea Selatan bertebaran di kompetisi elite Eropa seperti Premier League, Bundesliga Jerman, atau Eredivie Belanda.
“Jepang merupakan tim yang lebih baik dari kami bila membicarakan kualitas individu. Mereka punya daftar pemain yang hebat,” jelas bek Korea Kim Young-gwon, seperti dikutip Yonhap.
Dari 18 pemain yang dibawa ke Olimpiade 2012, sebanyak 12 pemain adalah pemain dari J-League dan lima sisanya adalah pemain di Bundesliga Jerman. Sedangkan, Korea Selatan hanya membawa dua pemain yang membela klub Eropa, yakni Kim Bo-Kyung (Cardiff City) dan Koo Ja-Cheol (Ausgburg).
Jepang sejatinya berambisi membawa sejumlah bintang Eropa seperti Shinji Kagawa yang membela Manchester United, Keisuke Honda (CSKA Moscow) atau Atsuto Uchida (FC Schalke). Sayang, ketiganya tak mendapat izin dari klub masing-masing.
Dari performa selama Olimpiade 2012, Jepang lebih meyakinkan daripada Korea Selatan yang di semifinal dibantai Brazil tiga gol tanpa balas. Mereka juga hanya menang adu penalti dari tuan rumah Inggris Raya di perempat final.
Bandingkan dengan Jepang yang tidak pernah kebobolan hingga mereka kalah 1-3 dari Meksiko pada perempat final. “Kami memulai laga dengan baik, tetapi kemudian terhenti. Itu tidak boleh terulang lagi,” ujar Takashi Sekizuka, pelatih Jepang.
Daya serang Jepang juga lebih bertenaga. Duet striker Yuki Otsu (Borussia Monchengladbach) dan Kensuke Nagai (Nagoya Grampus), telah mengemas lima gol. Yuki tiga gol dan Kensuke dua gol. Korea Selatan hanya bisa mengemas tiga gol dan kebobolan lima gol.
Meski begitu, Korea Selatan tidak gentar. Pelatih Hong Myung-bo menilai, kekalahan mereka dari Brasil akibat kehilangan kecepatan kelelahan pada parempat final yang melalui perpanjangan waktu. Bila mereka kembali bermain cepat, Jepang bisa keteteran.
“Saya tekankan kepada para pemain tentang pentingnya pertandingan final. Jepang memiliki keunggulan dalam passing dan beberapa pemainnya yang cepat. Kunci kemenangan kami adalah seberapa cepat kami recovery,” ujar Myung-bo. (ham)