KESAMBI - Peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan Kampus II Fakultas Kedokteran Unswagati di Jl Terusan Pemuda. Dekan FK Unswagati dr Catur Setiya Sulistiyana MMed Ed menjelaskan, pembangunan gedung baru merupakan kebutuhan bagi Fakultas Kedokteran, untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa. Tujuan utamanya demi pemenuhan kompetensi bagi dokter lulusan FK. “Kami berusaha melengkapi seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan sesuai dengan standar Fakultas Kedokteran yang baik,” ujar Catur, kepada Radar. Kampus 2 FK Unswagati direncanakan dibangun pada luar tanah 2.116 meter persegi. Luas bangunan 5000 M2, direncanakan terdiri dari empat ruang kuliah dengan kapasitas 150 mahasiswa, 25 ruang tutorial/skills lab, gudang skills lab, perpustakaan, ruang computer based test (CBT) untuk kapasitas 150 komputer, auditorium untuk kapasitas 300 orang, ruang hobi dan olah raga ( futsal dan basket ), musala, kantin yang representatif, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang rapat, sekretariat dan penunjang lainnya. Catur juga mengapresiasi kehadiran Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan Tinggi Indonesia. “Sumber Daya Manusia (SDM) FK Unswagati sudah lengkap, baik dalam bidang biomedis maupun Klinis. Jumlah dosen 46 untuk tahap akademik dan 47 dosen untuk tahap profesi,” bebernya. Untuk saat ini, kata Catur, jumlah mahasiswa tahap akademik berjumlah 313 dan 199 mahasiswa tahap profesi. Untuk tahap akademik dosen berasal dari berbagai disiplin ilmu. “Kami berusaha mengembangkan satu unggulan yaitu di bidang genetika. Kami memiliki lima dosen yang concern terhadap genetika,” tuturnya. Satu dari lima dosen tersebut kini tengah menempuh S3 di Poiters University, Prancis. Empat lainnya adalah dokter dan magister lulusan luar negeri. FK Unswagati juga telah berhasil mengembangkan riset genetika dari aspek psikologi dan biologi molekuler. Hasil penelitian itu akan dipresentasikan hasil penelitiannya di Konferensi Internasional Genetika Indonesian Society For Human Genetic (INA SHG) di Semarang, Jawa Tengah. Pencapaian ini, tidak lepas dari student exchange ke Poiters University Perancis. Mahasiswa dikirimkan ke Prancis untuk belajar tentang genetika selama tujuh pekan. “Kita sadari bersama pengembangan riset dan fasilitas genetika ini tidak bisa instan. Butuh dana yang tidak sedikit, apalagi pemeriksaan aspek biologi molekuler genetika memerlukan infrastrusktur dan peralatan laboratorium,” bebernya. Catur berharap, kemajuan FK Unswagati di bidang genetika ini akan menambah manfaat dan peran dalam ilmu pengetahuan. Kemudian berdampak pada daya saing FK Unswagati baik secara akademis dan lulusannya di level nasional dan internasional. Sementara itu, Rektor Unswagati, Prof DR Rochanda Wiradinata MP mengatakan, Fakultas Kedokteran Unswagati meskipun baru berusia delapan tahun, mampu menunjukkan eksistensinya. Banyak prestasi yang telah dicapai. Dalam bidang pendidikan, Desember 2016 Fakultas Kedokteran Unswagati akan mewakili Indonesia dalam Program Sakura Science di Jepang. Februari 2017 FK Unswagati kembali akan mengirimkan tiga mahasiswa untuk mengikuti student exchange ke University of Poitiers di Prancis dalam bidang genetika. Bahkaan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter (UKMPPD) yang dicapai oleh mahasiswa kedokteran Unswagati, sampai saat ini cukup menggembirakan. Kelulusan sampai Tahun Akademik 2016-2017 sebanyak 85 persen, sehingga sampai saat ini jumlah lulusan FK Unswagati 42 dokter. Hanya tersisa tiga mahasiswa yang masih dalam tahap ujian UKMPPD. “Sebagai wujud komitmen kami terhadap lulusan dalam upaya peningkatan kompetensi, kami juga akan menyekolahkan beberapa dokter lulusan FK Unswagati pada tahun 2017,” katanya. (abd)
Ini Rencana Gedung Baru Fakultas Kedokteran Unswagati
Selasa 18-10-2016,14:00 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :