MotoGP, Kemenangan Ducati Meyakinkan Lorenzo

Jumat 04-11-2016,21:05 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

VALENCIA - Seri terakhir MotoGP Valencia 13 November nanti adalah balapan penghabisan Jorge Lorenzo bersama Yamaha sebelum membela Ducati musim depan. Kemenangan dua kali pabrikan Italia tersebut sepanjang musim ini diakuinya telah mendongkrak kepercayaan dirinya terkait potensi Desmosedici GP17 tahun depan. Saat Lorenzo menandatangani kontrak dengan Ducati untuk dua musim ke depan, skuad Borgo Panigale tersebut belum pernah menang satu seri pun selama hampir enam tahun. Tentu fakta tersebut menjadi nilai minus yang tentu saja membebani sang juara dunia tiga kali tersebut jelang musim debutnya dengan seragam baru 2017. Namun setelah Andrea Iannone mengakhiri paceklik kemenangan Ducati di Red Bull Ring, Austria lalu disusul Andrea Dovizioso di Sepang Minggu (30/10) Lorenzo percaya, itu adalah sinyal positif bagi pengembangan motor versi terbaru. \'\'Yang pasti motor itu (Desmosedici) terus mengalami kemajuan setiap tahun,\'\' papar Lorenzo dilansir Autosport. Salah satu yang menjadi indikasi kemajuan Ducati adalah fakta bahwa motor tersebut mulai bersahabat dengan beberapa trek dalam kalender balap MotoGP. Austria dimana hanya ada sembilan tikungan dan berkarakter cepat tampak jelas menjadi milik Ducati. Juga beberapa trek seperti Phillip Island, Sepang, dan Assen dimana pembalap Ducati mampu bertarung di barisan depan. \'\'Kemenangan di Sepang tidak terlalu mengejutkanku. Karena Andrea (Dovizioso) adalah salah satu rider terbaik di balapan basah dan Ducati, meski tidak terlalu kompetitif di balapan kering, tapi di trek basah mereka selalu mengancam,\'\' ucapnya. Menurutnya, basis motor Desmosedici musim ini, yang dimulai dari GP14 sucah kuat dan perlu dikembangkan lebih jauh musim depan. Lorenzo akan menungguangi Desmosedici untuk kali pertama di uji coba pasca lomba di Valencia 15 November ini. Tapi dia tidak diijinkan Yamaha untuk turun di uji coba kedua di Jerez sepekan setelahnya. Itu karena kontraknya dengan Yamaha berakhir pada 31 Desember 2016. Ducati akan memulai tahun depan tanpa mendapatkan konsesi mesin sebagai tim yang tak pernah memenangi balapan kering dalam satu musim. Itu artinya mereka tidak lagi memiliki hak istimewa seperti pergantian mesin sebanyak sembilan kali, dan pengembangan mesin sepanjang tahun. Ducati akan berkompetisi dengan posisi setara dengan Honda dan Yamaha. Banyak yang berpendapat bahwa performa bagus Ducati musim ini tak lepas dari pengembangan aerodinamika motor. Penambahan sayap alias winglet di beberapa bagian fairing membantu menambah akselerasi saat masuk dan keluar tikungan. Namun musim depan winglet akan menjadi barang terlarang di MotoGP. Pelarangan tersebut tentu membuat Ducati meradang. Mereka menyebut tim rival ingin menjegal kesuksesan tim tersebut dalam upayanya merebut kembali juara dunia. Tapi Bos HRC Shuhei Nakamoto memastikan, justru Ducati yang membuat aturan winglet itu menjadi dilarang. Menurutnya Ducati enggan berkompromi terkait bahan dan ukuran winglet yang akan dipasangkan di motor MotoGP. Itu setelah Race Director MotoGP Loris Capirossi melakukan investigasi terhadap bahan baku winglet yang ternyata memang berbahaya jika terkena rider lain andai terjadi tabrakan. Dovi yakin, meski belum motor terbaik, arah pengembangan motor Ducati sudah bergerak maju di rel yang benar. Namun menurutnya, posisi mereka semakin mendekat ke Honda dan Yamaha dengan lebih banyak podium finis tahun ini. \'\'Motor kami semakin membaik dua tahun belakangan. Musin depan kami akan bisa bertarung untuk lebih banyak kemenangan,\'\' yakin Dovi. (cak)

Tags :
Kategori :

Terkait