Belum Ada Dana,  Sampah di Kab Cirebon Numpuk Lagi

Jumat 25-11-2016,10:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

SUMBER - Upaya Pemerintah Kabupaten Cirebon menangani persoalan sampah belum juga tuntas. Pasalnya, hingga kini APBD Perubahan 2016 belum dapat digunakan. Sebab, masih dievaluasi Gubernur Jawa Barat. Akibatnya, pengangkutan sampah di setiap TPS menggunung. Pantauan Radar di lapangan, banjir sampah tak henti-hentinya menghantui masyarakat Kabupaten Cirebon, seperti yang terlihat di Terminal Weru, tumpukan sampah kian melebar dari arah utara (dekat terminal) sampai ke utara (depan pantura). Tumpukan sampah tersebut tidak hanya bersumber dari Pasar Darurat Pasalaran. Tapi, sampah rumah tangga dan limbah industri. Sementara di TPS di Jalan Raya Pilang-Kedawung, tumpukan sampah pun terlihat menggunung dan telah menyentuh bibir jalan raya. Kendati demikian, sebagian warga Kabupaten Cirebon telah mengerti penyebab banjir sampah yang selama ini terjadi di mana-mana. “Kalau mengamati pemberitaan yang ada di media cetak dan online, tidak ditanganinya masalah sampah karena APBD Perubahan belum dapat digunakan. Masih direvisi gubernur,” ujar Yudi (28) warga Desa Pilang, Kecamatan Kedawung. Dia menyayangkan, memang persoalan sampah di Kabupaten Cirebon tidak pernah tuntas. Apalagi, pembuangan akhir sampah terlalu jauh yakni di Wilayah Timur Cirebon. Sementara, Kabupaten Cirebon hanya punya satu TPA. “Ya, kalau kami sih berharap, pemerintah daerah segera menyelesaikan masalah sampah. Jangan sampai masalah sampah ini menjadi berkepajangan tanpa solusi,” tuturnya. Menurutnya, sampah di Jalan Raya Pilang ini memang pernah diangkut. Tapi, tidak sepenuhnya dapat terangkut. “Kalau pagi memang ada truk yang mengangkut sampah. Hanya saja, tidak bisa memuat sampah,” tuturnya. Sementara itu, warga Desa Weru, Jajang (47) mengeluhkan banyak tumpukan sampah yang ada di belakang Pasar Darurat Pasalaran. Kondisi itu, sangat mengganggu pemukiman warga. Apalagi, setelah sampah itu diguyur hujan, menimbulkan bau tak sedap. Bahkan, tumpukan sampah yang sebelumnya hanya di dalam dekat terminal, kini sudah tidak terkendali. Sebab, penyebaran sampah sudah sampai ke depan jalur pantura. “Memang belum sampai ke pantura sih. Masih di dalam lahan yang dibatasi trotoar. Tapi kan khawatir bisa meluas,” imbuhnya. (sam)      

Tags :
Kategori :

Terkait