Umrah Jamaah Darul Falah Tour (3); Madinah Musim Dingin, Masjid Nabawi Dijaga Ketat

Jumat 25-11-2016,12:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Setibanya di Kota Madinah, Arab Saudi,  rombongan jamaah umrah disambut dengan musim dingin. Suhu udara di pagi hari berkisar 10 derajat celsius dan 15 derajat celcius pada malam hari. PERUBAHAN cuaca dari panas ke dingin di Kota Madinah Al Munawarah tidak membuat rombongan jamaah umrah Darul Falah Tour dan Travel Singaraja Indramayu mengurung diri di dalam kamar. Mereka tetap melaksanakan serangkaian ibadah dan ziarah ke sejumlah tempat. Suhu siang hari di Madinah berkisar di 19-23 derajat celcius. Masih cukup dingin untuk warga Asia seperti kami. Agar tetap merasa hangat, jamaah memilih menggunakan jaket tebal. \"Baru hari ini suhu dingin menyelimuti para jamaah sehingga kondisi tubuh sudah mudah kering. Sebagian mereka sudah memilih lotion supaya kulitnya tak kering,” ujar tour guide, Sutrisno. Meski begitu, para jamaah tetap melaksanakan salat wajib dan sunnah di Masjid Nabawi yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad SAW dan sahabat nabi. Makam ini hanya bersebelahan dengan Masjid Nabawi. Pengawasan di Masjid Nabawi saat ini mulai diperketat pasca ledakan bom beberapa bulan lalu. Di pintu masuk terpampang imbauan bagi para jamaah yang mau melaksanakan ibadah. “Kehadiran anda membahagiakan kami, ketenangan anda, harapan kami dan kepuasan anda adalah kepuasan kami.” Itu lah sepenggal kalimat yang ditayangkan di layar monitor di halaman masjid Nabawi. Jalan menuju masjid Nabawi juga sekarang tertata rapi. Seperti tahun sebelumnya, pintu masuk majid dipadati para pedagang. \"Sekarang pemerintah Arab Saudi mulai melakukan penataan di area masjid. Semua jamaah yang mau masuk ke Raudhaha diatur oleh biro perjalanan,\" jelas Sutrisno yang membawa kami bersama rombongan. Rombongan Darul Falah Tour menginap di Hotel Al Haram. Lokasinya sekitar 100 meter ke arah timur dari Masjid Nabawi. Hotel ini sangat representatif, nyaman dan menjadi pilihan rombongan jamaah umrah dari berbagai negara. Makanan yang disediakan juga pas di lidah orang Indonesia. Sekitar pukul 08.00 usai sarapan, kami bersama rombongan diajak untuk City Tour dengan melakukan ziarah ke sejumlah tempat bersejerah saat Rasulullah mengembangkan ajaran Islam di tanah suci. Pertama kali yang dikunjungi adalah masjid Quba. Diceritakan Sutrisno, dalam sejarah Islam sebelum Masjid Nabawi dibangun, rasulullah terlebih dahulu membangun masjid Quba yang lokasi hanya beberapa kilo dengan masjid Nabawi. Awal mulanya, rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah. Saat hijrah, rasul disambut kaum Ansor yang sudah masuk Islam sebelum bertemu rasul. Selanjutnya rasul membangun masjid Quba yang mempunyai dua tanda, yaitu dua lubang di atas Quba. Satu warna coklat dan dua warna biru. Lubang warna coklat itu menjadi tempat di mana rasulullah menjalankan salat. Bahkan, rasulullah sering melakukan ziarah di tempat itu. Selanjutnya City Tour dilanjutkan dengan mengunjungi masjid Qiblatain, masjid Tujuh, Jabal Uhud, dan Kebun Kurma dan Percetakan Alquran. Kemudian jamaah kembali hotel untuk melaksanakan salat dhuhur di masjid Nabawi Al  Munawarah.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait