PERSOALAN TKI asal Indramayu seperti tidak pernah berhenti. Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia (DPC SBMI) Kabupaten Indramayu, kembali mendapat pengaduan Kasus TKI. Kali ini pengaduan dari keluarga tenaga kerja wanita (TKW) Juariah (39), asal Blok Karang Moncol Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Ayah korban, Mastara (58) mengungkapkan, Juariah menjadi TKW di Arab Saudi sudah 19 tahun 5 bulan hilang kontak. Menurutnya, Juariah sejak 18 Juni 1997 sampai saat ini tercatat masih menjadi TKW di Arab Saudi. Juariah direkrut PT Bughsan Labrindo yang beralamat di Jl Bughsan Labrindo No 17 Ciracas, Jakarta, dan Agency Badawood Lil Istiqdam di Jeddah. Dia bekerja di majikan bernama Khalod Muhamad Alusaini yang beralamat di PO Box 949 Thaif-Arab Saudi. Mastara menceritakan, anaknya selama bekerja kurang lebih 19 tahun 5 bulan baru satu kali kirim surat dan 3 kali kirim uang. Total uang yang dikirimkan Rp 9 juta. Setelah itu tidak ada kabar lagi. Menurut Mastara, anaknya selama ini seperti dalam tekanan majikannya. Sudah sering mengadu ke pihak PJTKI namun belum ada hasilnya. \"Saya berharap SBMI bisa membantu untuk memulangkan anak saya agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga,\" ungkap Mastara. Ketua SBMI Indramayu, Juwarih mengungkapkan, akan menindaklanjuti dan memperjuangkan hak-hak Juariah dan keluarganya. Juwarih menyesalkan atas kinerja dari Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di Arab Saudi. Pasalnya, pengaduan dari pihak keluarga pada tahun 2007, KBRI membalas via surat pada tahun 2009 yang isinya penyampaian klarifikasi usaha penelusuran dari Agency Badawood. \"Seharusnya KBRI langsung menelusuri alamat majikan untuk mengecek kevalidan alamat tersebut. Ini kan waktu yang cukup lama buat TKW dan keluarganya yang tidak bisa berkumpul. Tolong dong KBRI serius dalam memproses permasalahan TKI,\" tegas Juwarih. (oet)
TKW Indramayu Hilang Kontak, 19 Tahun Hanya 3 Kali Kirim Surat
Jumat 25-11-2016,13:35 WIB
Editor : Husain Ali
Kategori :