POBSI Jabar Ubah Kekuatan

Selasa 06-12-2016,19:05 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

Fokus Snooker dan Carom untuk PON 2020 KUNINGAN – Sebanyak 184 pebiliar se-Jawa Barat bersaing di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Biliar Jawa Barat resmi dimulai di Kabupaten Kuningan, kemarin (5/12). Opening ceremony digelar di Sangkan Park, Bandorasa, Kabupaten Kuningan. Event tahunan POBSI Jabar ini dibuka secara resmi oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH. Sejumlah pebiliar nasional dan Jawa Barat yang turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di antaranya Nonny Krystianti Andilah dan Ryan Setiawan. Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Jawa Barat Ali Rachman mengatakan, pada perhelatan kali ini para pebiliar alumni PON XIX akan kembali diuji kualitasnya. “Selepas PON kita belum melakukan pemantauan kembali apakah mereka masih rutin latihan atau tidak. Di event ini kita akan tahu apakah para atlet ini masih memiliki komitmen yang tinggi di biliar,” kata Ali. Secara khusus, POBSI juga akan memperhatikan potensi baru pada divisi snooker dan carom. Menurut Ali, itu dilakukan untuk mengantisipasi perubahan peta kekuatan PON XX/2020. Ali mengatakan, sudah beredar informasi bahwa Papua sebagai tuan rumah PON XX akan berupaya mendulang medali dari divisi snooker dan carom. Karena itu, nomor pertandingan di dua divisi tersebut akan diperbanyak. Untuk mengantisipasi kuatnya persaingan di Papua, POBSI Jabar pun akan mengubah prioritas pembinaan atlet dari divisi pool ke divisi snooker dan carom. “Karena itu, sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan diri. Kita akan lihat potensi yang ada. Atlet-atlet yang bertalenta di snooker dan carom akan masuk pusat pembinaan POBSI Jabar mulai tahun depan,” terangnya. Menurut Ali dipilihnya Kabupaten Kuningan sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Menurut dia, pemilihan tuan rumah itu pun tidak terlepas dari program pembinaan POBSI Jawa Barat. Terlebih, untuk meningkatkan pemasalan olahraga biliar hingga ke pelosok daerah di Jawa Barat. “Dalam menggelar kejurda, POBSI Jabar memilih untuk roadshow ke berbagai daerah. Tujuannya supaya pembinaan atlet biliar lebih tersebar. Dipilihnya Kuningan tidak lepas dari hasil pemantauan tim kami. Artinya, Kuningan memang berpotensi,” ungkapnya. Sementara itu, Acep mengakui bahwa stigma negatif olahraga bola sodok sebagai salah satu permainan yang dekat dengan dunia malam membatasi pembinaan biliar di daerah. Karena itu, dia berharap, dengan dilaksanakannya kejurda di Kuningan, tidak ada lagi komentar bernada sumbang mengenai olahraga ini. “Potensi kita ada dan pembinaan atlet melalui Pengcab POBSI Kabupaten Kuningan sudah berjalan. Olahraga ini menjanjikan prestasi. Saya harap ke depan atlet-atlet kami bisa lebih baik lagi,” katanya. (ttr)

Tags :
Kategori :

Terkait