Potensi Wisata, Monumen Maneungteung Tak Terawat

Selasa 13-12-2016,21:30 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Monumen Perjuangan Bukit Maneungteung menjadi daya tarik wisata dan tempat foto shoot para pengunjung. Namun sayang, belum ada pengelolaan dari pemerintah. Kondisinya bahkan kotor dan bau pesing. Laporan: Jamal Suteja, Waled PANTAUAN Radar saat liburan maulid Nabi SAW, Senin (12/12), beberapa warga berwisata di Bukit Maneungteung, tempat monumen perjuangan berada. Salah satunya, Nengsih (35) bersama suami dan anaknya, yang memanfaatkan hari libur untuk berwisata di Bukit Maneungteung. Di sana, mereka bisa menyaksikan panorama pemandangan Wilayah Timur Cirebon dari atas bukit. \"Sayangnya, pengelolaannya tidak ada, banyak sampah, kotoran dan bau pesing,\" katanya. Hal ini sangat disesali, karena potensi wisata Bukit Maneungteung justru dikelola liar oleh warga. Beberapa orang yang berada di sekitar Maneungteung, memanfaatkan para pengunjung untuk meminta jatah pembayaran parkir. Mereka tidak dikenakan tarif, hanya saja sejumlah warga yang berdagang meminta pembayaran parkir. \"Ya, seharusnya ini kan dikelola secara resmi, jadi pengelolaannya tidak liar,\" harapnya. Sementara itu, Haerun, salah seorang pengunjung asal Ciledug, juga menyayangkan belum adanya pengelolaan yang resmi dari pemerintah. Sehingga lokasi wisata Manuengteung kondisinya kotor. Ditambah lagi belum ada fasilitas umum seperti toilet dan lainnya. Akibatnya, para pengunjung membuang air sembarang. Hal inilah yang membuat lokasi tercium bau pesing. Ditambahkan dia, sebenarnya lokasi wisata Bukit Maneungteung punya potensi dan daya tarik. Selain panorama yang indah dilihat dari atas bukit, monumen perjuangan Maneungteung juga memiliki nilai sejarah yang belum diketahui banyak orang. \"Saya juga kurang tahu sejarahnya seperti apa, sampai ada patung monumen perjuangan di sini. Kalau dibangun monument, berarti ini tempat bersejarah,\" tukasnya. Dia pun berharap agar monumen perjuangan dilengkapi dengan papan informasi sejarah. Supaya para pengunjung bisa membaca dan mengetahui sejarah dari monumen tersebut. Sehingga bisa lebih menghargai dan merawat objek wisata yang punya nilai historis itu. \"Harapannya sih dikelola dengan baik, dan juga dilengkapi dengan papan informasi sejarah,\" katanya. (*)      

Tags :
Kategori :

Terkait