Bom Guncang Depok

Minggu 09-09-2012,08:47 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Meledak di Dekat Kampus UI, Diduga Terkait Terorisme DEPOK - Ledakan hebat terjadi di sebuah rumah di Jalan Kecipir, Beji, Depok, tadi malam, sekitar pukul 21.50. Petugas Polsek Beji menjelaskan, ledakan terjadi di rumah yang dijadikan kantor Yayasan Yatim Piatu Pondok Widara. \"Kami duga bom. Ada korban tiga orang, satu orang parah sudah dibawa ke rumah sakit,\" ujar petugas Polsek Beji, Bripka Chandra yang berada di TKP tadi malam. Rumah yatim piatu itu hancur. Atap dan kacanya pecah. \"Ada bau mesiu yang sangat menyengat. Kami menduga ini bahan peledak,\" kata Chandra. Tangan satu korban yang parah, putus. Tim Gegana Brimob langsung meluncur ke lokasi. Sterilisasi wilayah dilakukan setelah tim Densus 88 datang. Lokasi ledakan dekat dengan Universitas Indonesia (UI) Depok melalui pintu belakang (Jalan Nusantara). Pada 9 Februari 2012 di hutan UI Depok tim Densus 88 menemukan beragam senjata api aktif milik jaringan Abu Umar. Sebagian besar anggota kelompok itu sudah ditangkap dan sedang disidang. Abu Umar adalah ayah tiri Farhan yang tewas di Solo dalam penyergapan Densus 88 dua pekan lalu. Apakah ledakan tersebut terkait terorisme? Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto membenarkannya. \"Ya, diduga terkait terorisme,\" tulisnya melalui pesan singkat tadi malam. Agus belum bisa menjelaskan terkait jaringan atau kelompok mana ledakan di Depok itu. \"Saat ini Kadensus dan tim masih di TKP,\" jelasnya. Informasi yang dihimpun Jawa Pos (Radar Cirebon Group), pondok yatim piatu itu memang tertutup. Selama ini warga tidak mengenal secara pasti aktivitas orang-orang yang ada di lokasi itu. \"Ini bisa terkait dengan yang Tambora, melihat radius ledakan dan tipenya seperti itu. Identik bom pipa,\" ujar pengamat intelijen Wawan Purwanto tadi malam. Ledakan itu diduga kuat karena kesalahan sendiri atau human error. \"Mungkin saja itu bom yang sedang mobile, sedang dipindahkan. Mungkin saja transit sementara, tapi kurang hati-hati dan meledak,\" kata dosen tamu Sekolah Tinggi Intelijen Negara ini. Rumah yatim piatu itu diduga bukan sasaran utama peledakan. \"Saya menilai ini lokasi sementara, bisa saja kedok untuk persembunyian,\" tegasnya.   **Teroris Muda Bermunculan, BNPT Salah Strategi Program deradikalisasi terorisme oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai gagal. Sudah bertahun-tahun upaya pencegahan aksi dilakukan, namun bukannya berhenti, aksi teror justru marak. Ironinya, pelakunya justru usianya semakin muda. \"Ini harus dikoreksi. BNPT justru lebih banyak keliling kampus dan diskusi dengan mahasiswa yang tidak berhubungan dengan jaringan-jaringan garis keras,\" kata Ketua Pemuda Muhammadiyah, Saleh Daulay dalam diskusi di Cikini, Jakarta kemarin. Upaya BNPT untuk menggandeng kelompok-kelompok yang dituduh sebagai jaringan teroris untuk berdiskusi tak dilakukan . Menurut Saleh, antara BNPT dan jaringan-jaringan itu harus membuka diri, bertukar pikiran dan berdebat mengungkapkan apa yang diyakininya. Menurutnya, BNPT tidak memfasilitasi kelompok-kelompok tersebut, tapi aparat justru bertindak seenaknya sendiri dengan menembak, menuduh dan lainnya. \"Mereka terus dimusuhi. Jadi ya sudah, sekalian saja menyerang,\" ujarnya. Direktur Media Centre Jamaah Ansharut Tauhid, Sonhadi menilai, beberapa ungkapan BNPT selama beberapa hari terakhir justru blunder. \"Misalnya ketua BNPT menyebut mahasiswa menolak Pancasila, apa hubungannya dengan terorisme?\" katanya. Sonhadi menambahkan, terorisme harus dipisahkan dengan Islam. \"Upaya BNPT justru mencampuradukkan antara syariat Islam dengan terorisme. Islam dalam beberapa hal memang tegas mengatur hukum-hukum,\" lanjutnya. Sonhadi mencontohkan, di masa Rasulullah Muhammad diterapkan hukuman kisas bagi pencuri, yakni potong tangan. \"Itu juga syariat Islam, apakah lalu disebut terorisme, BNPT harus mengoreksi pemikirannya,\" katanya. Dia membantah Ngruki dan JAT selalu disebut BNPT di balik aksi teror. \"Alumni Ngruki itu majemuk, ada juga yang direktur bank syariah, kenapa seolah-olah semua teroris itu mesti dikaitkan dengan Ngruki?\" ujarnya dengan nada penuh tanya. Sementara itu, Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris membantah, jika deradikalisasi yang dilakukan pihaknya tidak tepat sasaran. Kata dia, BNPT saat ini terus berupaya merangkul semua pihak yang diduga terkait dengan terorisme. Bahkan, BNPT juga terus mengayomi keluarga-keluarga pelaku teroris. \"Kami sering berdiskusi dan berkomunikasi dengan keluarga pelaku bom Bali seperti keluarga Amrozi cs,\" katanya. Tak hanya itu, kata dia, program deradikalisasi BNPT juga masih memprioritaskan untuk para Napi-napi teroris yang kini mendekam di lembaga pemasyarakatan. \"Kami juga sering memberikan pelatihan kepada sipir-sipir penjara agar tahu apa yang harus dilakukan dalam menangani Napi terorisme. Jangan sampai para Napi itu mengajarkan ilmunya di penjara atau reuni dengan kawan-kawannya,\" terang Irfan. Di bagian lain, pengejaran terhadap tersangka pemilik bom pipa M Thoriq masih nihil. \"Hingga jam ini belum ada perkembangan,\" kata Kabidpenum Mabes Polri Kombes Agus Rianto saat dihubungi. Padahal, Thoriq sudah diburu oleh semua Polda se-Indonesia. \"Ini jadi konsentrasi serius kami, karena bahan-bahan itu benar-benar aktif dan siap digunakan untuk melakukan serangan,\" pungkasnya. (kuh/rdl /c10/nw)

Tags :
Kategori :

Terkait