CIREBON - Jumlah lakalantas di wilayah Kabupaten Cirebon menurun cukup drastis di tahun 2016. Menurut catatan Satlantas Polres Cirebon, di tahun 2015 ada 279 lakalantas, sementara di tahun 2016 ada 201 insiden lakalanas. Total kerugian dari lakalantas selama tahun 2016 ditaksir senilai Rp726 juta. \"Umumnya lakalantas itu karena kondisi jalan yang buruk juga karena tidak adanya penerangan jalan umum,\" kata Kapolres Cirebon AKBP Risto Samudra melalui Kasat Lantas AKP Galih Bayu Raditya, Sabtu (31/12).
Menurut Galih, pada awal tahun 2016 yang sering terjadi lakalantas yakni di wilayah Cirebon Timur yang disebabkan karena kurangnya Penerangan Jalan Umum, sehingga banyak pengendara yang jatuh. \"Pihak kami kepolisian sudah berkoordinasi dengan pihak terkait dan Penerangan Jalan Umum kini sudah teratasi,\" katanya.
Namun, setelah itu lakalantas cenderung banyak terjadi di wilayah Barat Cirebon. Yaitu di wilayah Jalan Pantura wilayah Weru, Plumbon dan Palimanan. Hal tersebut antara lain dikarenakan pintu tol Tegalkarang ditutup sehingga banyak kendaraan berat yang melintas di jalan pantura. Volume kendaraan pun makin padat dan semrawut.
\"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga dan Insya Allah di tahun 2017 nanti gerbang tol Palimanan Tegalkarang akan dibuka kembali,\" kata Galih. (cecep)