Polisi Tak Mau “Damai”

Jumat 14-09-2012,08:24 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Berdalih Mepet Akhir Pekan, Pemeriksaan Direktur RSUDGJ Diundur CIREBON - Kasus mafia CPNS di lingkungan RSUD Gunung Jati Cirebon, terus menjadi sorotan publik. Belasan saksi telah diperiksa penyidik kepolisian. Namun di tengah gencarnya pengungkapan kasus itu, tiba-tiba beredar kabar kalau kepolisian akan “berdamai” dan tidak lagi meneruskan kasus ini. Ditanya soal kabar itu, Kapolsek Utbar, Kota Cirebon Kompol Hasanudin membantah keras. Ditemui Radar di ruang kerjanya, Kamis (13/9), Kompol Hasanudin menegaskan, pihaknya akan terus menyidik kasus mafia CPNS ini sampai tuntas. Selain itu, akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam praktik mafia CPNS ini, meskipun yang terlibat seorang pejabat. “Tidak benar itu (berdamai, red). Kita akan mengusut ini sampai tuntas. Siapapun oknum yang ikut dalam jaringan kasus ini, akan kita tindak tegas hingga ke pengadilan,” ujar Hasanudin. Sementara itu, ketika ditanya terkait pengunduran pemeriksaan Direktur RSUD Gunung Jati drg Heru Purwanto, yang semula diagendakan Kamis (13/9), kini akan diperiksa Senin (17/9). Hasanudin menjelaskan, pengunduran pemeriksaan tidak ada maksud apa-apa. Hanya karena hari Kamis waktu sangat dekat dengan akhir pekan. Apabila pemeriksaan pada hari Senin akan lebih baik, karena awal minggu. “Memang awalnya hari Kamis, tetapi waktu mepet dengan akhir pekan. Akan lebih enak diperiksa pada awal minggu, surat panggilan juga sudah disampaikan,” ujar Hasanudin. Masih bagi Hasanudin, pihaknya akan mengagendakan pemeriksaan terhadap Direktur RSUD Gunung Jati drg Heru Purwanto dan Kepala BK Diklat Kota Cirebon Drs Ferdinan Wiyoto minggu depan. Pemeriksaan keduanya akan dilakukan secara terpisah dan berbeda hari. Pemeriksaan keduanya sangat penting untuk bisa mengungkap kasus mafia CPNS yang diduga dilakukan HS beserta jaringannya. “Minggu depan kita agendakan pemeriksaan direktur RSUDGJ dan kepala BKD Kota Cirebon. Pemeriksaan ini dilakukan berbeda hari. Keduanya kita anggap sangat mempunyai peran penting untuk bisa mengungkap kasus ini,” ujar Hasanudin. Sebelumnya, pengamat hukum yang juga dosen Unswagati, Irsad Sidik SH meminta kepolisian serius dalam membongkar kasus mafia CPNS. Pasalnya, kasus ini sudah menjadi perhatian publik yang tentu sangat dinanti hasilnya. “Kasus ini menyita perhatian masyarakat. Oleh karena itu, kepolisian harus serius dan fokus mengungkapnya,” tegasnya. Adapun soal teknik pemeriksaan, Irsad mempercayakannya kepada kepolisian. “Soal strategi, kepolisian lebih tahu. Kita mempercayakan sepenuhnya,” imbuhnya. (den)

Tags :
Kategori :

Terkait