Sungai Cipager Dipenuhi Sampah

Minggu 16-09-2012,08:07 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

Air Jadi Hitam Pekat, Timbulkan Bau Tak Sedap PLERED- Sampah menjadi problem masyrakat saat ini, terutama mereka yang menetap di sekitar bantaran Sungai Cipager, Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Walaupun belum tahu kepastian jumlah volumenya, tapi secara kasat mata, sampah di sungai tersebut sudah menutupi seluruh permukaan sungai yang bermuara di wilayah Kecamatan Gunungjati tersebut. Muhamad Anis, salah seorang warga Desa Panembahan mengatakan, persoalan sampah di Sungai Cipager sudah mengkhawatirkan. Apalagi sampah yang ada mayoritas adalah limbah rumah tangga berupa plastik. Sampah lainnya adalah ranting pohon lapuk yang tidak hanya menutupi permukaan sungai, tapi juga menimbulkan bau tak sedap. \"Lingkungan sekitar sungai menjadi tak layak, karena bau tak sedap dan pemandangan yang tak sedap mata,\" katanya kepada Radar, belum lama ini. Dia menambahkan, tidak hanya sampah yang mencemari Sungai Cipager, air buangan rumah tangga warga pun ikut berperan, terkadang limbah industri yang berada di pinggiran sungai tersebut juga ikut memengaruhi pencemaran sungai. \"Air sungai berwarna hitam pekat, ini tak sehat,\" imbuhnya. Ditambah, pada musim kemarau saat ini kondisi air sungai tak mengalir sampai ke wilayah hilir karena dari wilayah hulu tak ada pasokan air, sehingga air sungai yang tercemar oleh berbagai zat kimia ini menjadi tergenang. \"Akhirnya bau busuk dari air tak bisa hilang,\" tambahnya. Pihaknya berharap ada solusi yang dihasilkan guna mencegah persoalan lingkungan ini. Masyarakat dan pemerintah daerah harus berperan aktif menekan angka pencemaran lingkungan ini. \"Pemerintah harus mensosialisasikan masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai dan menggerakkan warga untuk berpartisipasi menjaga lingkungan di sekitar sungai,\" ujarnya. Sementara aktivis KAM Untag 45\' Cirebon, Ivan Maulana mengatakan persoalan sampah harus segara diatasi bersama. Kalau tidak, lanjut dia, akan berdampak buruk pada lingkungan dan bencana banjir pada musim hujan mendatang. Pasalnya, sampah ini menghambat aliran air sungai. \"Ya siap-siap wilayah hilir akan banjir lagi kalau sampahnya semakin hari semakin menggunung,\" katanya. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah pemerintah kecamatan yang dilalui Sungai Cipager, antara lain Kecamatan Plered, Tengahtani, hingga Gunungjati. Namun, jawabannya sama, kalau sungai itu tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten Cirebon. \"Kami minta kepada BBWS untuk segera melakukan pengangkatan sampah di sungai itu, jika tidak bencana banjir akan mengancam warga,\" tegasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait