Biliar, Ke Jakarta Demi Masuk Pelatnas

Selasa 24-01-2017,20:22 WIB
Reporter : Harry Hidayat
Editor : Harry Hidayat

CIREBON – Mimpi Nony Krystianti Andilah menembus pelatnas belum pupus. Sekali lagi, dia berkesempatan membela tim nasional Indonesia. Setelah gagal meraih emas di PON XIX/2016, dia tidak menjadi prioritas untuk pelatnas. Namun demikian, bagi pebiliar putri Kota Cirebon tersebut, perjuangan membela merah putih belum berakhir. Sudah satu bulan Nony menetap dan berlatih di Jakarta. Nony tidak hijrah dari Kota Cirebon ke ibukota. Niatnya hanya latihan, bergabung bersama para pebiliar putri nasional. Karena fasilitas latihan milik PB POBSI di Gelora Bung Karno (GBK) sedang direnovasi, maka Nony menumpang latihan di tempat milik POBSI DKI Jakarta. “Latihan di sini lebih menantang karena bisa sparring sama teman-teman pebilar Jakarta,” ujar Nony kepada Radar Cirebon, kemarin (23/1). Pebiliar kelahiran Cirebon, 23 November 1995 itu mengatakan, berlatih di Jakarta membuka peluang lebih besar baginya untuk dapat bersaing menuju pelatnas. Di Cirebon, Nony kesulitan mendapatkan lawan sepadan untuk sparring. Sementara untuk menaikkan level permainannya, dia membutuhkan minimal lawan yang memiliki kemampuan setara. Nony merasa, kebutuhan itu terpenuhi di Jakarta. Selain itu, di ibukota, Nony bisa bergaul dengan bebas dengan banyak pebiliar putri nasional. Termasuk dengan pelatih dan ofisial pelatnas biliar. “Saya bisa memperlihatkan setiap kemajuan kepada teman-teman atau pelatih di sini. Kesalahan-kesalahan saya juga bisa langsung dikoreksi,” tuturnya. Nony menyumbangkan 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu bagi Kota Cirebon di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014. Tahun lalu, dia dipercaya membela Jawa Barat di PON XIX/2016. Itu merupakan penampilan kedua Nony di ajang multievent terbesar nasional. Sebelumnya, Nony memperkuat tim biliar Jawa Barat pada PON XXVIII/2012. Pada PON XIX, anak dari pasangan Mira Marlina dan Yudi Andilah ini harus puas dengan 1 perunggu di nomor 10 ball single putri. Prestasi Nony menurun. Pada perhelatan PON XVIII, dia berhasil menyumbangkan 1 perak dan 2 perunggu bagi kontingen Jawa Barat. “Saya merasa sudah maksimal di PON. Tapi saya juga tidak begitu saja merasa puas. Saya harus mampu meningkatkan lagi kemampuan saya supaya bisa terus bersaing di level nasional,” ungkapnya. Nony juga masih jadi andalan Kota Cirebon. Dia adalah salah satu atlet yang diharapkan meraih emas di Porda Jabar XIII/2018. Beban Nony menjadi lebih besar karena tiga pebiliar junior Kota Cirebon sudah tidak bisa bertanding di kelas junior. Rudi Hartono, Dicky Suprapto dan Sri Rengganis memasuki persaingan yang lebih ketat di level senior. “Karena itu, saya mencoba untuk fokus latihan di Jakarta. Supaya karir nasional saya berkembang dan bisa menghasilkan emas untuk Kota Cirebon di Porda,” ungkapnya. (ttr)      

Tags :
Kategori :

Terkait